Komunitas

KPS Ajak Anak Muda Promosikan Sasirangan

Komunitas satu ini memiliki kepedulian dalam pelestarian kain sasirangan yang merupakan aset budaya Banjar.

Penulis: Salmah | Editor: R Hari Tri Widodo
banjarmasin Post
Komunitas Pecinta Sasirangan 

Komunitas satu ini memiliki kepedulian dalam pelestarian kain sasirangan yang merupakan aset budaya Banjar. Bahkan sebagai bentuk keseriusan, sekarang sudah terbentuk yayasan.

Diawali pada 17 Agustus 2013 berdiri Komunitas Pecinta Sasirangan (KPS) yang diinisiasi Agus Gazali Rahman atau yang populer dengan nama Chef Agus Sasirangan, sang runner up Master Chef Indonesia angkatan pertama. 

Agus, pria kelahiran Marabahan, 17 Agustus 1986 adalah penyuka sasirangan sehingga selama tampil di Master Chef selalu mengenakan pakaian bermotif sasirangan

Hingga kemudian Hj Fathul Jannah, Istri Wali Kota Banjarmasin saat itu (H Muhidin) mengusulkan kepada Agus agar terus memopulerkan kain sasirangan.

Alasannya, meskipun kain sasirangan sudah banyak dipasarkan, namun belum banyak orang yang tahu kain tersebut, apalagi bagi mereka yang bukan suku Banjar. 

Pada 2013 itu Agus Sasirangan mengumpulkan duta wisata yang ada di Kalimantan Selatan, para duta wisata itu diajak bukan tanpa alasan. Selain mereka adalah orang–orang terpilih, posisi mereka sebagai duta wisata dianggap strategis. 

Setidaknya upaya untuk mengenalkan kain sasirangan dapat dilakukan untuk mengembangkan sasirangan ke berbagai daerah.

M Irwan Zasir, penggiat Yayasan Pecinta Sasirangan, memaparkan, berkat dampak positif yang dirasa semua kalangan dari perajin hingga penikmat kain wastra sasirangan maka di tahun 2017 KPS berganti menjadi Yayasan Pecinta Sasirangan.

Yayasan diketuai Chef Agus Sasirangan, Wakilnya Fahruzzen dan anggotanya para pendiri Komunitas Pecinta Sasirangan (Nanang Galuh Kalsel) penrajin senior dan perajin muda sasirangan Kalsel (Utuh Aluh Sasirangan, Puteri Muslimah Sasirangan Kalsel).

"Para duta sasirangan bukan hanya sebagai pageant di Yayasan Pecinta Sasirangan tapi juga pengrajin yang memberikan edukasi dan menjalankan program pelatihan ke sekolah-sekolah dan pelatihan umum setiap tahunnya di wilayah Kalimantan Selatan dengan peserta umum dan semua usia dari berbagai kalangan," jelas Irwan.

Irwan yang juga Utuh Sasirangan angkatan 2017 dan merupakan pengrajin muda, memaparkan, beragam program kerja disusun, selain promosi dan pelatihan ke sekolah dan kampus, juga memasilitasi para perajin memamerkan produk asli mereka. 

Bahkan menurut Irwan melalui KPS berhasil mengorbitkan para pengrajin muda, sehingga mereka yang rata–rata kuliah, bisa mendapatkan penghasilan dari berjualan kain sasirangan.

"Bukan main. Karyanya berhasil menbembus pasar dan terbukti diminati. KPS hadir dengan mengikuti pasar. Karena pasarnya anak muda, yang membuat anak muda juga," katanya.
Kegiatan lainnya, yaitu bersifat sosial antara lain buka puasa bersama anak yatim piatu, penggalangan dana untuk daerah yang dilanda bencana, promosi produk dan pariwisata, serta pengembangan produk kreatif khususnya pada di bidang ekonomi kreatif kain sasirangan.

Tak ada kata lain dalam pelestarian budaya daerah, selain perlunya regenerasi penggiat budaya tersebut. 

Supaya regenerasi terus berputar maka pada  2015 Komunitas Pecinta Sasirangan mengadakan pemilihan Utuh dan Aluh Sasirangan Kalimantan Selatan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved