Berita Kalsel

Sulbar Belum Bentuk Perusda, Kalsel Kena Imbas Tak Dapat Hasil Blok Sebuku Pulau Lari-Larian

Meski ada kesepakatan Pemprov Sulbar dengan Pemprov Kalsel terkait Pulau Lari-Larian, akan tetapi hingga kini Kalsel belum dapat dna bagi hasilnya.

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Syaiful Akhyar

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN -Meski sudah ada kesepakatan Pemprov Sulbar dengan Pemprov Kalsel terkait Pulau Lari-Larian, akan tetapi hingga kini Kalsel belum juga dapat dana bagi hasilnya. 

Target yang seharusnya pada awal Januari 2017 Kalsel bisa mendapat dana bagi hasil itu, ternyata masih belum diterima karena alasan kendala teknis pengoperasionalan pembuatan Perseroan Terbatas (PT).

Malah kabarnya Sulbar belum juga membentuk PT untuk menangani pembagian saham blok sebuku ini.

Kepala Biro Ekonomi, Pemerintah Provinsi Kalsel, Zulkifli dikonfirmasi, terlambatnya sampai tiga bulan belum juga dapat dana bagi hasil itu karena salah satu persyaratannya harus ada perusahaan daerah  di masing-masing, baik Kalsel atau pun Sulbar maupun Kotabaru.

"Tetapi sampai saat ini ternyata Sulbar belum mendirikan perusdanya," tulis Zulkifli via pesan singkat.

Disisi lain, menurut Direktur Umum PT Bangun Banua, Wisnadi, menjelaskan sebetulnya Desember 2016 sudah dibentuk PT Dangsanak Banua Sebuku, perusahaan baru yang bukan aneka usaha dan hanya menggarap khusus mengelola particpating of Interest (PI) pembagian saham blok sebuku ini.

Karena proses jadi belum cepat pembagiannya masuk ke kas daerah.

"Tapi estimasinya sebanyak 80 persen sahamnya dari PT Bangun Banua Kalsel, dan 20 persennya perusahaan daerah saijaan mitra Lestari Kotabaru. Sampai saat ini proses izinnya sudah selesai semua pendidrian PTnya.

Pembagiannya didapat 10 persen dibagi dua, yakni lima persen untuk Kalsel, lima persen lagi untuk Sulbar," ulas Wisnadi.

Dia mengakui sudah blok sebuku di lari Larian tersebut sebenarnya sudah dieksporasi sejak dua tahun lalu, dan berdasarkan estimasi diperkirakan masih ada sampai tiga tahun lagi.

"Perhitungan awal taksirannya, Kalsel investasi 10 T, itu dengan harapan kita masih bisa mendapatkan sebesar Rp 25 Miliar untuk Kalsel per tahunya. Setelah dibagi dengan investor. Itu berdasarkan estimasi hitung hitungan harga minyak dan gas," kata dia yang juga membenarkan sampai saat ini belum ada masuk ke kas Kalsel.

Rencananya, sambung dia, Bangun Banua akan melakukan kunjungan ke blok sebuku di Mei-Juni 2017 dan akan dilakukan survei ke sana (Pulau Sebuku).

"Namun dari Sulbarnya ini masih belum siap informasinya. Tapi kita akan kroscek lagi," kata dia yang juga mengakui sudah ada keterlambatan sekitar tiga bulan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved