Bocah Penghafal Alquran Disiksa Hingga Diamputasi dan Meninggal, Isu Catatannya Memilukan
Dugaannya, bocah itu dipukuli dengan pipa air oleh seorang asisten pengasuh di sebuah madrasah swasta di Kota Tinggi, Negara Bagian Johor.
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTA TINGGI - Seorang santri di Malaysia, Mohd Thaqif, yang kedua kakinya diamputasi akibat dipukuli oleh staf sekolah, dilaporkan meninggal.
Anak laki-laki berusia 11 tahun itu mengalami koma, setelah diduga mengalami penyiksaan.
Dugaannya, bocah itu dipukuli dengan pipa air oleh seorang asisten pengasuh di sebuah madrasah swasta di Kota Tinggi, Negara Bagian Johor.
Sebelum mengembuskan nafas terakhir, bocah ini telah dijadwalkan menjalani amputasi tangan.
Sang ayah mengukuhkan kematian putranya, Rabu (26/4/2017).
Pada saat itu anggota keluarga sedang menggelar doa untuk memohon kesembuhan.
Demikian dikatakan sang ayah seperti dilaporkan surat kabar The Star.
Sebelum meninggal, Thaqif sempat menuliskan catatan harian tentang pemukulan yang dialaminya di sekolah tersebut bulan lalu.
Catatan harian itu ditulis hanya dua bulan setelah sang ibu mengirimkannya ke asrama di madrasah tersebut.
Bibi Thaqif, Dzuraidah Ahmad (38), mengatakan keponakannya tersebut sempat mengadu ke ibunya tentang pemukulan yang dialami.
Aduan tersebut sama dengan yang tertulis di catatan harian Thaqif.
Dikatakan, mereka rela mendapat giliran pertama untuk dipukuli agar bisa tidur cepat karena harus bangun pukul tiga pagi untuk salat subuh.
“Keponakan saya mengatakan terkadang dirinya dan temannya menjadi relawan untuk dipukul lebih dulu sebelum tidur," ujar Dzuraidah seperti dilansir dari Freemalaysiatoday.com, Kamis (27/4/2017).
“Dia (Thaqif) menuliskan bagaimana dirinya dipukul tanpa alasan, dan dia mengaku tidak tahan dengan perlakuan serta minta untuk dipindah ke sekolah lain," kata Dzuraidah.
Catatan harian korban menyebut, jika seorang siswa membuat kesalahan di sekolah swasta itu, maka seluruh santri akan dihukum.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/isi-catatan-harian-thaqif-sebelum-meninggal_20170428_111847.jpg)