Bocah Penghafal Alquran Disiksa Hingga Diamputasi dan Meninggal, Isu Catatannya Memilukan
Dugaannya, bocah itu dipukuli dengan pipa air oleh seorang asisten pengasuh di sebuah madrasah swasta di Kota Tinggi, Negara Bagian Johor.
Satu tulisan di catatan harian tersebut menyebut sosok staf sekolah yang menyiksa dirinya hingga koma.
"Ya Allah, tolong bukakan hati orangtua saya untuk mengizinkan saya pindah ke sekolah lain, karena saya sudah tidak tahan. Tolong ya Allah, kabulkan keinginan saya," demikian potongan catatan harian Thaqif seperti dikutip The Star.
Menanggapi kasus ini, kepolisian setempat mengatakan, korban bersama 14 teman sekelasnya dipukuli dengan selang air pada tanggal 24 Maret, karena membuat gaduh di aula sekolah.
Kepala sekolah menolak memberikan keterangan terkait dugaan pemukulan itu dengan alasan polisi tengah mengadakan penyelidikan.
Asisten pengasuh yang dituduh memukuli telah ditangkap dan polisi telah memeriksa rekaman CCTV yang menunjukkan dugaan penyiksaan.
Kasus ini menggemparkan Malaysia dan sejumlah orangtua menyerukan agar pengawasan sekolah-sekolah agama swasta dapat diperketat.
Federasi Asosiasi Lembaga Tahfiz Al-Quran Nasional - organisasi payung untuk berbagai pesantren, madrasah dan sekolah agama, pun bersuara.
Mereka mengatakan telah melihat rekaman CCTV yang menunjukkan anak laki-laki itu sedang dipukuli pada telapak kakinya.
Namun ketua organisasi tersebut, Mohd Zahid Mahmood, mengatakan kepada wartawan, masyarakat tidak perlu terburu-buru mengambil kesimpulan.
Dia mengimbau warga menunggu hasil penyelidikan pihak berwenang. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/isi-catatan-harian-thaqif-sebelum-meninggal_20170428_111847.jpg)