Polri Belum Ungkap Identitas Pelaku Penyiraman terhadap Novel

Ia enggan mengungkapkan titik terang yang dia maksud lantaran khawatir informasi yang diberikan ke publik akan dijadikan celah pelaku untuk menghindar

Editor: Elpianur Achmad
tribunnews.com
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menaiki ambulan saat akan dibawa ke RS Jakarta Eye Center dari RS Mitra Kekuarga, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4/2017). Novel Baswedan dipindahkan ke RS Jakarta Eye Center untuk menjalani perawatan lanjutan usai dirinya mengalami serangan fisik dari orang tak dikenal dengan menggunakan cairan yang diduga air keras yang membuat Novel Baswedan mengalami luka serius di sekitar wajah. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Meski sudah menemukan titik terang dalam kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan, Polri masih menutup identitas terduga pelaku penyiraman air keras terhadap salah seorang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini.

Wakil Kapolri Komjen Pol Syafruddin memastikan, kasus ini akan diungkap secepatnya.

"Sudah ada titik terang. Saya berkali-kali katakan, investigasi, selidiki, ungkap secepatnya," ujar Syafruddin di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (28/4/2017).

Ia enggan mengungkapkan titik terang yang dia maksud lantaran khawatir informasi yang diberikan ke publik akan dijadikan celah pelaku untuk menghindari proses hukum.

Wakapolri kemudian memastikan kembali, Polda Metro Jaya yang menangani kasus ini.

"Nanti (dibilang) titik terang, titik terang, kabur nanti pelakunya. Polda Metro yang akan jelaskan," kata Syafruddin.

Polisi dalam kasus ini sudah mengantongi sejumlah bukti seperti foto dan rekaman CCTV di rumah Novel.

Namun, rekaman tersebut tidak memperlihatkan pelaku yang menyiram air keras ke wajah Novel.

Para saksi pun sudah dimintai keterangan, namun belum ada bukti kuat yang mengarah pada tersangka.

Pekan lalu, Polda Metro Jaya memeriksa dua orang yang dianggap mencurigakan karena kedapatan berada di lingkungan rumah Novel.

Setelah diperiksa, ternyata kedua orang itu "mata elang" dan tidak berkaitan dengan kasus Novel.

Peristiwa penyerangan dengan air keras itu terjadi pada 11 April 2017, saat Novel baru selesai menjalankan salat Subuh di masjid dekat rumahnya.

Setelah itu, ia dibawa ke RS Mitra Keluarga Kelapa Gading dan sempat dirujuk ke Jakarta Eye Center (JEC) Jakarta. Saat ini, Novel mendapatkan perawatan intensif di Singapura.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan sebelumnya menjelaskan, pelaku telah mengintai Novel sejak lama. Termasuk gerak-gerik Novel sehari-hari.

"Pelaku sudah betul-betul menggambar situasi yang ada. Dia (pelaku) tahu ke mana larinya. Analisa kami sudah cukup lama digambar (diintai)," ujar Iriawan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved