Seputar Kaltara

Terungkap, Teroris Asal Indonesia ke Filipina Lewat Jalur Nunukan karena Alasan Ini

Militer Filipina menemukan dua paspor milik Warga Negara Indonesia (WNI) di salah satu rumah di lokasi konflik.

Editor: Ernawati
TED ALJIBE / AFP
Tentara Filipina tengah bersiap menyerang salah stau basis kelompok militan Maute yang bersembunyi di dalam kota Marawi, Mindanao. 

Pengawasan juga dilakukan terhadap warga negara Indonesia asal Jawa Barat yang hendak masuk dan keluar melalui Kabupaten Nunukan.

"Karena kebanyakan paspor yang terdata di wilayah konflik Fhilipina ini, WNI asal Jawa Barat. Tentu kami juga punya pertimbangan khusus,” katanya.

Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Nunukan Letkol Laut (P) Ari Aryono sebelumnya mengaku telah berkoordinasi dengan pihak Kantor Imigrasi Kelas II Nunukan untuk memburu dua warga negara Indonesia yang diduga bergabung dengan kelompok militan teroris Maute pendukung ISIS di Marawi Filipina.

"Pada Senin 29 Mei 2017 lalu kami mendapatkan informasi dari LO TNI AL di Fhilipina Mayor Laut Agung Dwi Handoko, bahwa ditemukan dua paspor WNI saat operasi militer di salah satu rumah di lokasi konflik," ujarnya.

Setelah mendapatkan informasi dimaksud, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi Kelas II Nunukan.

Dari koordinasi itulah dipastikan dua parpor tersebut merupakan milik warga Tasikmalaya, Jawa Barat.

Keduanya terdata menuju ke Filipina pada 15 November 2016. Keduanya dijadwalkan pulang ke Indonesia pada 23 Desember 2016.

“Tetapi sampai sekarang belum ada catatan kepulangannya di Imigrasi. Kami belum tahu, apakah mereka ikut Maute atau tidak? Masih terus kami cari," katanya.

Paspor dua warga negara Indonesia itu ditemukan terjatuh di salah satu bangunan wilayah konflik Marawi.

Selain kedua warga tersebut, pihaknya juga memastikan nama sembilan warga negara Indonesia yang menjadi perintis jaringan ISIS di Filipina. Mereka juga ikut pada pertempuran bersenjata melawan pemerintah Filipina.

Saat ini pihaknya bersama gabungan aparat TNI Angkatan Darat, Polri dan Imigrasi, memperketat pengawasan di jalur-jalur rawan di perbatasan.

Tak hanya di Pulau Sebatik, pengawasan juga dilakukan hingga ke Krayan dan Kecamatan Lumbis Ogong.

Ari Aryono mengatakan, gabungan aparat ini melakukan razia dan meningkatkan intensitas patroli darat maupun laut.

“Sekaligus melakukan bina negara bagi masyarakat perbatasan sebagai counter terrorism. Kami pasang foto DPO teroris dan terus melakukan sosialisasi. Kami mau efek detern buat jaringan teror. Mereka berfikir di sini ditameng ya, sehingga mereka akan berfikir ulang untuk masuk Nunukan," ujarnya. (*)

Dikutip dari TRIBUNKALTIM.co dengan judul: Terduga Teroris Lewat Nunukan ke Filipina karena Lebih Cepat

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved