Bank Mandiri Genjot Sektor Konsumer, KPR Pun Bunga Fix 6 Persen

Bank Mandiri terus mendorong pembiayaan sektor konsumer sejalan dengan perkembangan masyarakat di segmen menengah nasional.

Penulis: Anjar Wulandari | Editor: Royan Naimi
zoom-inlihat foto Bank Mandiri Genjot Sektor Konsumer, KPR Pun Bunga Fix 6 Persen
Bank Mandiri
Direktur Retail Bank Mandiri Tardi

BANJARMASINPOST.CO.ID, LOMBOK - Bank Mandiri terus mendorong pembiayaan sektor konsumer sejalan dengan perkembangan masyarakat di segmen menengah nasional. Sampai triwulan II pada 2017, pembiayaan Bank Mandiri ke segmen konsumer banking mencapai Rp 91,3 triliun atau tumbuh 20,03 persen secara year on year (tahun ke tahun, Red).

Direktur Retail Banking Bank Mandiri Tardi menjelaskan, untuk mendukung keinginan tersebut, perseroan akan meningkatkan pembiayaan ke sektor properti dan kepemilikan kendaraan serta di sektor kartu kredit.

Menurutnya, ketiga sektor tersebut menjadi penopang utama pertumbuhan bisnis konsumer pada tahun ini. Segmen KPR misalnya, tumbuh 13,82 persen menjadi Rp 31,5 triliun. Sedangkan segmen autoloan tumbuh 24,95 persen menjadi Rp 23,7 triliun dan kartu kredit tumbuh 9,6 persen menjadi Rp 9,6 triliun.

"Seiring dengan semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat, kami tentu ingin menjadikan segmen konsumer ini sebagai sumber pertumbuhan perseroan. Untuk tahun ini, kami sendiri berharap bisa mengakselerasi pertumbuhan kredit konsumer hingga di atas 20 persen hingga akhir tahun nanti," katanya.

Salah satu strategi yang didorong, tambahnya, adalah meningkatkan kolaborasi dengan Bank Mandiri Group, termasuk lebih dari 2.600 kantor cabang dan sekitar 3.000 jaringan mikro di seluruh Indonesia.

"Khusus di KPR, kami juga menawarkan program suku bunga 6 persen fix 1 tahun dan 6,5 persen fix 2 tahun di developer tertentu," tambahnya.

Sementara untuk segmen Autoloan, jelasnya, pembiayaan yang dilakukan Mandiri Tunas Finance dan Mandiri Utama Finance akan didukung pola refferal atau pemberian referensi dari jaringan cabang Mandiri serta via jaringan mobile apps.

"Untuk kartu kredit, kami ingin mendorong adanya perubahan mindset nasabah dari kartu kredit sebagai alat utang, menjadi alat intermediasi yang bisa memudahkan nasabah dalam bertransaksi," katanya.

pihaknya juga gencar mendorong peningkatan pemanfaatan kartu kredit melalui keterlibatan pada program promo wisata, seperti program travel fair yang diselenggarakan oleh agen perjalanan, perusahaan BUMN ataupun merchant travel online.  (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved