Berita Banjarmasin
Cidera, Mantan Pelari Cantik ini Malah Suka Ikut Cross Country
Untuk rute Niluh tergolong sanggup melahap rute jauh. Terakhir Niluh mencoba rute dari rumahnya ke markas Brimob Polda Kalsel di Banjarbaru.
Penulis: Khairil Rahim | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Awalnya gadis cantik yang suka berolahraga ini Niluh Ayu Wulandari memilih lari sebagai olahraga favorit. Namun karena sempat cidera sehingga dia dilarang untuk beraktivitas.
Kecintaannya terhadap olahraga tidak mematahkan semangat perempuan yang bekerja sebagai trainer Bank Mega ini. Dia pun lalu mengikuti jejak sang ayah yang suka bersepeda.
"Nah dari situ saya suka gowes karena awalnya papah yang gowes duluan, ampe sekarang malah ketagihan gowes," tambah perempuan kelahiran Banjarmasin, 15 Oktober 1989.
Sementara untuk gowes ujar Niluh terbentur kerja sehingga kadang gowes cuma bisa Sabtu atau Minggu saja atau hari libur.
Untuk rute Niluh tergolong sanggup melahap rute jauh. Terakhir Niluh mencoba rute dari rumahnya ke markas Brimob Polda Kalsel di Banjarbaru.
"Inginnya sih bisa gowes tembus di angka 100 km sih tapi masih bertahap juga tapi yang seringnya gowes ke bandara (meeting pointnya di indomaret)," lanjut dia.
Bagaimana dengan event di luar, Niluh mengaku hanya pernah ikut event sejenis cross country tapi masih dalam wilayah Kalsel
"Kalau luar daerah belum pernah tapi punya mimpi bisa ikut event di luar daerah jugaa," kata dia.
Dalam gowes Niluh memiliki pengalaman menarik ada ketika baru saja belajar gowes menggunakan roadbike. Dia lalu di ajak ikut rombongan Irwasda Polda Kalsel.
"Awalnya sempat ragu karena biasa rombongan beliau cepat tapi di paksa ikut biar rasakan sensasinya katanya, akhirnya ikut dan memang rame bisa gowes pleton gitu tapi pas di km 16 nafas saya udah ampir abis, kehabisan nafas terus temen ada yg bantu pas diliat ternyata lupa ganti gigi depan makanya cepet habis nafas, tapi jadinya di situ belajar sih, karna kalo gowes juga ada aturannya gak asal tinjak sepeda aja, waktu itu rute ke indonaret bandara," terangnya.
Niluh pun pernah ikut event gowes yang paling berkesan seperti di Pelaihari dan di Barabai. Pelaihari kata Niluh trek cross country ada satu spot dimana harus lewati kubangan lumpur sambil ngangkat sepeda dan kebetulan sepatu yang dia kenakan sepatu kesayangan.
"Antara sedih dan lucu lah jadinya karena itu event paling pertama yang diikuti, kedua yg di Barabai melewati pegunungan Papagaran, itu rute terjahat yang pernah saya ikuti karena menanjaknya kelewatan sampai harus mendorong sepeda dan turunnya juga sepeda harus di tuntun saking curamnya," lanjut dia.
Menurut Niluh keluarga tidak pernah melarang cuma kadang memang agak khawatir apalagi kalau pas sepeda malam dan rute ke rumah memang gelap.
"Tapi papah memang suka gowes juga jadi biasanya mendukung bahkan beliau yang sering menyuruh gowes kalo kadang malas melanda, kalo gowes malam biasa pulangnya dijemput, kalo subuh sih agak berani aja berangkatnya sendiri," sebut dia
Sebagai seorang pegowes perempuan bersepeda aman bagi dia yang pertama memastikan kondisi sepedanya dulu. Apakah aman untuk digunakan atau tidak.
