Berita HST
Memprihatinkan, Belasan Jembatan Mantaas-Rantaubujur Gunakan Batang Kelapa, Ini yang Dilakukan Warga
Ada sekitar 20 jembatan, akan dilewati, jika hendak ke desa yang berada di wilayah Kecamatan Labuanamas Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah tersebut.
Penulis: Hanani | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI- Desa Sungaibuluh-Rantaubujur danMantaas dikenal sebagai daerah perairan rawa-rawa yang dihubungkan banyak jembatan. Ada sekitar 20 jembatan, akan dilewati, jika hendak ke desa yang berada di wilayah Kecamatan Labuanamas Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah tersebut. Terdiri jembatan kecil, hingga jembatan besar.
Sampai 2010, desa tersebut masuk desa terpencil, Karen akses jalan yang buruk. NAmun, pada 2011, usul pemerintah kabupaten untuk dilakukan pengaspalan, diakomodasi Pemprov Kalsel, melalui dana APBD Kalsel. Namun, perbaikan jalan tak dibarengi dengan perbaikan jembatan.
Pantauan BPost, Belasan jembatan dari Desa Rantaubujur menuhu Desa Mantaas rusak parah.
Banyak lantai jembatan yang bolong-bolong dan tak berpagar. Lantai jembatan yang bolong, karena lantai kayu sebelumnya sudah banyak yang lepas. Sejumlah jembatan yang rusak itupun diatas secara darurat dengan menambalnya menggunakan batang pohon kelapa.
“Diperbaiki secara swadaya oleh masyarakat dengan urunan membeli batang kelapa. Kemudian dikerjakan secara gotong royong,”kata warga Rantau Bujur, Aris kepada BPost Online, Sabtu (30/9/2017.
Aris, yang juga tukang ojek mengatakan, kerusakan jembatan makin parah karena juga dilewati truk angkutan material, seperti batu.
“Kondisi jembatan seperti ini sudah lama. Sudah sering diperbaiki masyarakat secara gotong royong, tapi tak bertahan lama,”katanya.
Warga berharap,ada perhatian dari pemerintah, baik itu kabupaten maupun provinsi, karena tak hanya satu jembatan yang rusak. Tapi lebih dari 10.
Desa Rantaubujur-Mantaas berbatasan langsung dengan kecamatan Daha di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, sehingga perbaikan jalan di desa itu pada 2011 dilakukan Pemprov Kalsel.
Menurut Aris, fasilitas jalan dan jembatan sangat membantu aktivitas masyarakat, serta mendukung pengangkutan hasil ikan, peternakan dan pertaanian. (*)
