Berita Banjarmasin

Heboh Keluhan Harga di Media Sosial, Pihak Lontong Orari Langsung Minta Maaf

Siapa yang tak kenal Lontong Orari? Apalagi warga Kalsel khususnya warga Banjarmasin.

Penulis: Rahmadhani | Editor: Eka Dinayanti
dok banjarmasinpost.co.id

Pengunjung lainnya, Andi dari Jakarta mengaku sudah beberapa kali ke rumah makan ini. Satu hal yang membuatnya ketagihan makan lontong Banjar di sini karena di sini menyajikan kuliner lontong khas Banjar dalam porsi yang besar.

"Saya paling suka dengan suguhan cita rasa tradisionalnya itu. Benar-benar khas Banjar," ucapnya.
Usut punya usut, ternyata pemilik rumah makan ini memasaknya dengan cara khusus dan masih tradisional. Sofia dan para karyawannya tidak memasaknya dengan kompor gas tetapi dengan kompor minyak untuk menjaga kelezatan cita rasanya.

Dulu, waktu rumah makan ini masih dikelola ibunya, memasak lontongnya masih dengan cara tradisional yaitu dengan tungku. Namun karena tungkunya sudah rusak akhirnya diganti dengan kompor minyak.

"Ibu saya tidak suka memasaknya dengan kompor gas karena lontongnya cepat masak tetapi cepat juga basinya, sehingga kelezatan cita rasanya kurang mantap. Kalau dengan kompor minyak justru kelezatannya tahan lama," bebernya.

Untuk menciptakan cita rasa yang lezat, lontong ini dimasaknya selama tujuh jam. Dalam sehari, dia bisa menghabiskan ikan gabus sebanyak 50-60 kilogram, telur 600 biji, ayam 30 ekor dan lontong 1000 biji jika sedang ramai dan 500 biji jika sedang sepi. Artinya, dalam sehari dia bisa menjual antara 250 hingga 500 porsi lontong.
Seporsi lontong ini dijualnya Rp 30.000 jika lauknya ayam plus telur, Rp 45.000 jika lauknya ayam plus ikan gabus dan Rp 50.000 jika lauknya ayam, ikan gabus dan telur.

Harga yang cukup pantas jika mengingat porsinya yang besar, kuahnya penuh, lauknya banyak dan besar serta lontongnya disajikan dua biji dengan ukuran yang besar-besar pula.

Lokasi rumah makan ini mudah saja dicari karena posisinya di pusat Kota Banjarmasin. Apalagi jika menyebut namanya, pasti orang-orang akan mudah menunjukkan jalannya jika wisatawan yang senang berwisata kuliner ingin mencicipi lontong khas Banjar ini. Menuju kemari, bisa menggunakan becak, ojek atau bajaj kecuali angkutan kota karena jalan ini tidak dilewati angkutan umum tersebut.

(banjarmasinpost.co.id/rahmadhani/yayu f)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved