Tak Hanya Harga Lontong Orari yang Diprotes, Dua Tempat Ini Juga Pernah Mengalami Hal Serupa
Protes seorang netizen gara-gara merasa dikerjai oleh sebuah rumah makan, beberapa kali jadi viral dan mewarnai lini masa media sosial di tahun 2017.
Penulis: Amirul Yusuf | Editor: Eka Dinayanti
Baca juga: Astaga! Ariel Tatum Bisa Besarkan dan Kecilkan Ukuran Dadanya, Terungkap Ini yang Diperbuatnya
Protes mengenai harga makanan juga terjadi di Parepare, Sulawesi Selatan. Protes itu disuarakan oleh akun Andinn di Facebook. Ia merasa makanan di rumah makan itu biasa, tapi dikenai harga standar restoran mewah.
Ini keluhannya yang diposting di Facebook :
Di Share yaaa
Harga makanan Warung sederhana mengalahkan harga restaurant
Kami cuma makan bertiga dirumah makan tersebut,
3 sop sama nasi 60.000 (sopnya dengan 2 potong daging)
1 porsi cumi isinya cuma 4 potong 100.000
3 porsi udang ukuran jari jempol perporsinya 150.000 x 3 = 450.000 (ISI 1 PORSI 10 EKOR)
Jadi total kami bayar Rp 610.000
Tapi, postingan Andinn ini dinilai pemilik rumah makan sebagai tuduhan yang merugikan pihaknya. Dikutip Grid.id dari dari Tribun Timur, Sitti Rabiah, pemilik warung Rumah Makan (RM) Karya Wajo mengaku sangat kecewa dengan postingan ini.
Dia kecewa lantaran pelanggan yang tidak diketahui identitasnya itu komplain melalui Sosial Media (Sosmed) Facebook bukan secara langsung.
"Kami kecewa pak, karena itu merugikan kita punya warung dan bisa menghilangkan kepercayaan kita kepada masyarakat," kata Rabiah, Senin (24/7/2017).
"Yang jadi masalah juga kenapa dia komplain baru dia sebar di Sosmed, kalau memang dia punya niat baik, kenapa tidak tanya langsung ke kita sebagai pemilik warung, biar bisa kita jelaskan langsung," ujar Rabiah dengan nada kesal.
Sebagai pembeli, kita harus pintar dalam memilih, apakah harga yang ditawarkan oleh si pemilik rumah makan wajar atau tidak. Jika tidak wajar, maka pembeli bisa mengkonfirmasi ke pemilik rumah makan atau mencari rumah makan lain yang sekiranya sesuai.
