Berita Kotabaru
Perbaikan Dermaga Rampa dan Empat Tidak Masuk Perencanaan, Ternyata Ini Alasan Pemkab Kotabaru
Impian warga Desa Rampa, Kecamatan Pulaulaut Utara memiliki dermaga penjemuran ikan refresentatif jauh dari harapan.
Penulis: Herliansyah | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Impian warga Desa Rampa, Kecamatan Pulaulaut Utara memiliki dermaga penjemuran ikan refresentatif jauh dari harapan. Sementara tidak adanya kepastian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotabaru yang berjanji rencana merehabilitasi fasilitas tersebut.
Tidak adanya kepastian Pemkab Kotabaru merehabilitasi kondisi dermaga selama ini menjadi penunjang ekonomi rumah tangga warga sekitar, karena rencana tersebut belum masuk dalam perencanaan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kotabaru Zainal Arifin tidak menepis, kalau rencana rehabilitas dermaga di Desa Rampa belum masuk dalam perencanaan.
Baca juga: Waduh! Mahasiswa FISIP ULM Takut Ijazahnya Tak Laku di Pasaran, Ini Alasannya
Namun Zainal mengakui, dermaga tersebut keseharian digunakan untuk penjemuran ikan yang merupakan salah satu fasilitas sebagai mata pencarian warga setempat.
Zainal berjanji untuk rehabilitasi dermaga tidak hanya menjadikan skala prioritas. Tapi rencana tersebut akan dimasukannya ke dalam perencanaan pembangunan.
"Kami akan berkoordinasi dengan instansi terlait apakah sudah perencanaannya apa belum. Bila belum akan disusun dan dimasukan dalam perencanaan," ujar Zainal, Jumat (13/10/2017).
Terpisah, Zainal juga menyinggung soal jalan titian di kawasan Empat Serangkai yang juga belum masuk dalam perencanaan pembangunan.
Padahal Zainal juga mengaku, selain belum masuk dalam perencanaan pembangunan jalan titian menuju ke pelabuhan speedboat ke beberapa kecamatan di Kotabaru itu merupakan pusat kepadatan kegiatan masyarakat.
Baca juga: Mahkamah Agung Tetapkan Yansen Binti Cs Disidang di Jakarta, Begini Kata Warga Palangkaraya
"Iya termasuk dermaga di Rampa menjadi pusat kegiatan masyarakat. Jadi masuk dalam skala prioritas," ujarnya.
Sementara diketahui kondisi jalan titian kerap dikeluhkan pengguna yang sering melintas di sana. Karena kondisi titian dari ulin sudah banyak yang miring, akibat perubahan kontruksi tiang jembatan.
Cukup memperihatinkan, lantai titian yamg banyak terlepas. Tidak jarang gerobak dan becak yang terjatuh.
Zainal menambahkan, belum masuk dalam perencanaan. Dengan alasan, selain keterbatasan anggaran. Tapi karena pemerintah daerah lebih memokuskan peningkatan infrastruktur jalan.
"Tahun ini sampai 2018 kita push untuk infrastruktur jalan. Tahun ini sampai Rp 100 miliar," tandasnya.