Berita Unik
Wanita Ini Gemparkan Dunia karena Dikerumuni 20 Ribu Lebah Ketika Hamil, Kabar Tragis Pun Datang
Emily Mueller dari Akron, Ohio, Amerika Serikat menggemparkan dunia dengan fotonya ketika hamil besar
Penulis: Restudia | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID - Masih ingat dengan sosok wanita yang melakukan pemotretan ketika hamil dengan 20 ribu lebah?
Emily Mueller dari Akron, Ohio, Amerika Serikat menggemparkan dunia dengan fotonya ketika hamil besar dan dikerumuni puluhan ribu lebah.
Foto pada Agustus lalu ini sempat menggemparkan dunia, karena kekhawatiran banyak pihak akan nasib ibu hamil ini.
Namun Emily terlihat santai dengan lebah yang mengerumuni, karena ia adalah ibu bagi para lebah.
Baca: Perhatikan Infus Setya Novanto, Penjelasan Dokter Wahyu Triasmara Bikin Geger
Baca: Pakai Rompi Oranye dan Kursi Roda, Setya Novanto Dipindahkan dari RSCM ke Rutan KPK
Baca: Resespi Kahiyang-Bobby, Pesan Presiden Jokowi Demi Rakyat Medan Ini Sangat Menyentuh
Baca: Memalukan! Pilot Garuda Ini Berucap Rasis, Begini Sikap Diambil Manajemen
Baca: Para Selebrita Ini Beri Likes di Video Aksi Shafa Labrak Jennifer Dunn
Emily diketahui sebagai peternak lebah, ribuan lebah setiap hari dihadapinya.
"Banyak orang berpikir aku gila, tetapi aku terbiasa dengan lebah, tak ada yang perlu dikhawatirkan".
"Aku menggunakan gaun panjang yang menutupi perutku, kakiku, jadi lebah tetap berada di luar tubuhku dan aku tahu itu aman" katanya.
"Aku merasa santai saja, mungkin aku terkena tiga kali gigitan", katanya.
Namun kabar baru muncul dari Emily dan kembali menggegerkan dunia.
Postingannya di facebook membuat gempar banyak warganet yang selalu memantau aktivitas peternak lebah ini".
"Bayi kami telah meninggal. Bayi kami tak akan pernah pulang ke rumah bersama kami.
Ini adalah bayi luar biasa yang membawa kebahagiaan dalam hidup kami, namun kini menjadi sebuah tragedi", tulis Emily pada 12 November lalu.
Dilansir Mirror, Emily mengaku merasakan sesuatu yang aneh pada Kamis malam, satu minggu sebelum kelahiran anaknya.
Bayi yang rencananya akan dinamai Emersyn ini tak menunjukkan banyak gerak.
Sekitar pukul 2.30 dini hari, ia dan suaminya, Ryan (37) mencoba menemukan detak jantung anaknya, tapi tak menemukannya.
Akhirnya pada pagi hari keduanya memutuskan untuk pergi ke rumah sakit.
"Aku berpikir kami akan pulang dengan senyuman, mendengar waktu kelahiran EMersyn yang tinggal enam hari lagi".
"Aku ingat perasaan gelisahku di depan perawat, ketika membaringkan tubuhku dengan anak bungsuku, Westyn".
Wanita berusia 33 tahun yang sudah mengalami tiga kali keguguran ini menjelaskan bagaimana para perawat mencoba menenangkannya.
Ketika mereka tak menemukan detak jantung si jabang bayi.
"Suamiku ada di sampingku dengan putriku dan anak laki-laki tertuaku yang baru saja pulang sekolah".
"Perawat itu meletakkan alat di perutku dan mencoba mencari detak jantung anakku".
"Dia terus mencoba mencari dan mengoleskan gel di perutku. Mereka terus berusaha dan berusaha mencari.
Hingga akhinrya aku bertanya, "kamu tak bisa menemukan detak jantungnya?".
"Perawat mencoba menenangkanku dan mengatakan aku untuk kembali menunggu".
"Aku menangis dan sulit bernapas, mereka mencoba menelepon dokter".
"Aku ingat jelas bagaimana suster itu berjalan, mengoleskan gel, dan suara lainnya".
"Semuanya akan aku ingat sedetil-detilnya di pikiranku dan aku terus mengingatnya".
"Dokter Sutter duduk di sampingku dan melihat monitor. 'Bayimu telah meninggal".
"Perasaanku berkecamuk. Bayiku meninggal di dalam perutku".
"Melihat anakmu dan rasa sakit yang dirasakan, rasanya sangat tak tergambarkan".
"Kamu tak bisa memungkiri dia (bayinya) dicintai banyak orang dan mendapatkan banyak dukungan dan cinta".
"Hidup kami telah berubah, tapi kami tahu banyak juga yang merasakan kehilangan Emersyn".
Saat ini Emily telah memiliki tiga anak, Cadyn (10), Madelynn (3), dan Westyn (1).(restudia/banjarmasinpost.co.id)


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											