YABN
Remaja Balangan Programer Robotic Masa Depan
Ardi mengatakan, kompetitor terberatnya adalah peserta asal SMKN 1 Murung Pudak
BANJARMASINPOST.CO.ID - Hampir tidak pernah terbesit dalam benak siswa SMKN 1 Paringin, bisa membawa pulang gelar terbaik pada Final Kompetisi Proyek Adaro Community Based Education (ACBE) Penelitian yang diselenggarakan oleh bidang Pendidikan Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) pada Sabtu dan Minggu (25-26/11).
Berkompetisi dengan 64 siswa dari 21 sekolah lain diakui Ardi Muhammad, bukanlah hal yang mudah.
Seperti remaja pada umumnya, siswa yang kali pertama mengikuti event itu sedikit gelisah bercampur tidak percaya bahwa dirinya terpilih sebagai juara pertama.
"Hampir tidak menyangka. Target awal kami hanya sebatas menjadi finalis, makanya pengalaman yang luar biasa bisa menjadi pemenang kompetisi ini," kata Ardi.
Dia menyebut guru sekolah sangat mendukung, teman dan orangtua juga.
Ardi mengatakan, kompetitor terberatnya adalah peserta asal SMKN 1 Murung Pudak.
Pasalnya, sekolah tersebut baru saja mengikuti perlombaan penelitian ilmiah tingkat nasional, sehingga memiliki pengalaman yang lebih banyak dibanding dirinya.
Namun, usaha yang dilakukan Ardi dan rekan setimnya, Suhada, terbayar sudah.
Sebelumnya, Ardi sering lembur dan telat pulang sekolah demi menyelesaikan proyek penelitianya.
Dukungan yang diberikan SMKN 1 Paringin pada Ardi dan Suhada sangat besar hingga mereka dapat membuat tipe dengan fungsi sensor cahaya dan suara.
Dari informasi yang disampaikan gurunya bahwa ada perlombaan kompetisi proyek yang dilaksanakan oleh YABN, Ardi merasa tertantang mengikutinya.
Dia dan seorang rekan seangkatannya kemudian membuat sebuah proposal berupa rancangan proyek penelitian, bersaing dengan 76 proposal lain.
Ardi lolos dan masuk tahap seleksi dan mendapat pendampingan selama empat hari dalam intensive training. Siswa diberikan pendampingan secara intensif dan keseluruhannya mendapatkan tantangan untuk mencari pemecahan masalah yang berada di lingkungan hidup.
Dari permasalahan itu mereka diminta menuangkannya dalam sebuah proyek penelitian.
Berangkat dari kendala yang dihadapi oleh masyarakat akhir-akhir ini, yakni kondisi cuaca yang sering berubah-ubah, Ardi dan Suhada menciptakan sistem kendali otomatis yang dapat mengidentifikasi melalui sensor cahaya bila kondisi cuaca mendung. Dia juga menanamkan sensor suara yang dapat difungsikan dengan sistem kendali jarak jauh yang dapat diperintahkan untuk memindahkan jemuran.
