Maulid Nabi Muhammad SAW
Maulid Nabi Muhammad, Begini Ajaran Toleransi Nabi yang Harus Diterapkan
Nabi Muhammad adalah contoh teladan yang baik bagi seluruh umat Islam.
Penulis: Yayu Fathilal | Editor: Ernawati
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Nabi Muhammad adalah contoh teladan yang baik bagi seluruh umat Islam.
Menyambut tanggal kelahirannya atau maulid Nabi Muhammad SAW yang diperingati tiap 12 Rabiul Awal atau tahun ini bertepatan besok, Jumat (1/12/2017), tak ada salahnya jika kita mencari tahu seperti apa sosok keteladanannya.
Sekarang ini zaman media sosial, sering terjadi perundungan atau bullying secara verbal di media social berupa ujaran kebencian yang bernuansa suku, ras dan agama.
Hal ini berpotensi membuat perpecahan di antara masyarakat Indonesia.
Indonesia selama ini menjunjung tinggi nilai kebersamaan, persatuan dan toleransi antarumat beragama.
Sekarang, tak ada salahnya kita menilik sebentar seperti apa contoh sikap toleransi antarumat beragama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad.
Ustadz Adi Hidayat dalam sebuah video ceramahnya di YouTube mengatakan Islam mengajarkan toleransi terhadap umat nonmuslim yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad.
Ajarannya sangat indah dan tegas.
Pernah suatu hari Nabi Muhammad didatangi orang nonmuslim yang dating dengan sangat sopan, baik dan kata-katanya manis.
Ternyata dia ada maksud berbuat seperti itu, yaitu intinya ingin mengajak Nabi Muhammad dan dia saling menyembah tuhan masing-masing.
“Orang itu mengatakan kita berbeda. Artinya, agamanya dan agama Nabi Muhammad berbeda, namun janganlah perbedaan itu menjadi pangkal perselisihan,” ujar Ustadz Adi Hidayat.
Dia melanjutkan, ternyata orang itu kemudian mengajak Nabi Muhammad untuk bergantian menyembah tuhan masing-masing sebagai bentuk saling menghargai.
“Wahai Muhammad, bagaimana kalau kita bergantian hari menyembah tuhan kita masing-masing? Hari ini aku menyembah tuhanmu lalu besok kamu yang menyembah tuhanku,” lanjut Ustadz Adi Hidayat.
Ajakan ini kemudian ditolak tegas oleh Nabi Muhammad.
Tak lama kemudian Allah menurunkan perintahnya dalam Surah Alkafirun, bagaimana seharusnya umat Islam bersikap dan bertoleransi terhadap orang-orang nonmuslim, khususnya dalam hal keyakinan.