Kisah Pembatuan, Lokalisasi Melegenda di Banjarbaru Tempat Tante Mer Layani 30 Lelaki
Itu setelah tim gabungan melakukan operasi dalam rangka persiapan pengamanan menyambut tahun baru di lokasi tersebut.
Penulis: Ernawati | Editor: Ernawati
Dari salah satu tokoh Pembatuan, Paimin, terungkap jika nama itu dulunya hanyalah sebutan seadanya oleh warga setempat.
Itu berawal di kawasan tersebut menjadi tempat penumpukan batu material untuk pembangunan Bandara Syamsuddin Noor.
Memang, lokasi Pembantuan berada persis berseberangan jalan dengan Bandara Syamsuddin Noor.
Saat awal-awal, di Pembatuan hanya sedikit dihuni orang.
Dari sedikit rumah warga tersebut, ternyata 8 di antaranya difungsikan sebagi rumah bordil.
Dari cerita Paiman, delapan rumah bordil saat itu dimiliki oleh dua mucikari.
Dua mucikari inilah yang kemudian mendatangkan PSK dari luar daerah.
ntuk melayani para pekerja bangunan di proyek pembangunan Bandara Syamsudin Noor. "Saat itu pekerja banyak dari luar daerah, jauh dari istri. Lalu dua mucikari tersebut memanfaatkan momen itu untuk membuka bisnis lendir," katanya.
Ia menuturkan, kebebasan pelacuran di Pembatuan terjadi selama bertahun-tahun tanpa ada tindakan dari pemerintah. Pembatuan sendiri menjadi lokalisasi yang menampung banyak pekerja seks komersial dari luar daerah.
PSK di Pembatuan semakin bertambah sejak Lokalisasi Ria Begau di Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, ditutup.
Kabarnya, Pembatuan menjadi tempat 'pelarian' para PSK yang dulunya beroperasi di Roa Begau.
Setelah Begau ditutup, para PSK-nya berpencar ada yang ke Pal 18 dan Pembatuan. Namun kabarnya yang lebih banyak ke Pembatuan. (BANJARMASINPOST.co.id/ernawati-berbagai sumber)
