Ekonomi dan Bisnis
Toko Kartu Legendaris Hallmark Gulung Tikar, Pelanggan: "Hati Saya Remuk"
Melalui toko kartu Gregory’s Hallmark di Paramus Park Mall, Amerika Serikat, mereka telah menjadi bagian dari perjalanan hidup insan manusia lainnya.
Tumbangnya gerai Hallmark menimbulkan rasa perih bagi para pelanggan setianya.
Begitu simbol gulung tikar mencuat di seantaro toko, para pembeli mulai mengeluarkan ponsel dan mengabarkan saudara maupun rekan mereka bahwa Hallmark segera tutup.
"Hati saya remuk," kata seorang pelanggan, Ruth Malakas.
Selama bertahun-tahun, ujar Gregory, ia dan Diane telah membantu pelanggan dalam memberi rekomendasi kartu yang tepat. Membaca suasana kebatinan pelanggan telah menjadi spesialisasi tersendiri bagi Gregory dan Diane.
"Jika Diane merasakan ada orang sedang galau atau memiliki masalah, dia merasa bertanggungjawab untuk mengobarkan semangat mereka,” ucap Gregory.
Dalam pernyataan resminya, pihak Paramus Park Mall mengatakan, Hallmark merupakan bagian tak terpisahkan dari pusat belanja itu.

Hallmark Paramus Park Mall tutup(North Jersey)
“Hallmark telah menjadi penyewa bernilai tinggi selama beberapa dekade. Meskipun kami selalu sedih melihat penyewa pergi, kami memahaminya sebagai kesempatan untuk menghadirkan pengalaman baru serta mengembangkan mal,” demikian pernyataan resmi Paramus Park Mall.
Gregory dan Diane telah ditawari kesempatan untuk menyewa ruang lain di mal.
Namun, mereka memutuskan tak mengambilnya karena besarnya biaya relokasi serta kekhawatiran akan anjloknya pendapatan di tengah guncangan ritel.
Mereka juga ingin menikmati masa pensiun dengan nyaman. Saat ini, diketahui Gregory berusia 70 tahun dan Diane berusia 66 tahun.
"Kami masih menjual banyak kartu,” pungkas Gregory.
Hai Guys! Berita ini ada juga di KOMPAS.com
