HSU Bertakwa
Kisah Lok Bangkai, Dulu Desa Langganan Banjir, Tak Terduga Begini Kondisinya Kini!
Beberapa tahun lalu Desa Lok Bangkai Kecamatan Banjang hampir setiap tahun mengalami banjir akibat luapan sungai Balangan.
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Ernawati
BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Beberapa tahun lalu Desa Lok Bangkai Kecamatan Banjang hampir setiap tahun mengalami banjir akibat luapan sungai Balangan.
Namun saat ini warga telah terbebas dari musibah banjir dengan dibangunnya penahan banjir menggunakan Dana Desa.
Desa Lok Bangkai yang memiliki 441 Kepala Keluarga (KK) ini memang sebagian besar daerah rawa dan kondisi tanah cukup rendah.
Untuk menghindari terjadinya banjir aparat desa terus berupaya untuk membuat dek siring penahan banjir di sepanjang pinggiran sungai terlebih sejak tahun 2014.
Kepala Desa Lok Bangkai, Abdul Basit, mengatakan penahan banjir dibangun berupa dek siring dan jalan yang ditinggikan dengan fungsi ganda selain untuk jalan juga penahan air ganda.
Sepanjang tepian sungai dibangun dek siring yang tingginya disesuaikan dengan kondisi tanah hingga memastikan luapan air sungai tidak bisa memasuki desa.
“Pembangunannya dilakukan bertahap selama beberapa tahun hingga saat ini terbangun dek siring dan jalan yang juga berfungsi untuk menahan air sepanjang 300 meter, saat musim penghujan warga tidak lagi khawatir dengan banjir,” ungkapnya.
Saat ini aparat desa hanya tinggal melakukan pemeliharaan jika terdapat kerusakan pada dek siring.
Pada tahun lalu juga terdapat tujuh ruas jalan yang dibangun sehingga delapan RT yang ada di Desa Lok Bangkai telah terhubung.
Kemudian, pada tahun 2018 rencananya kembali akan dibangun jalan mengganti jalan titian yang saat ini sudah mulai lapuk.
Bukan hanya bidang infrastruktur, penggunaan dana desa Lok Bangkai juga digunakan untuk kegiatan masyarakat seperti penyelenggaraan Paket C.
“Proses belajar dilaksanakan di kantor desa, tahun 2017 meluluskan 25 warga. Harapannya seluruhwarga Lok Bangkai bisa memiliki ijazah minimal SMA untuk menjadi bekal dalam bekerja,” ungkapnya.
Untuk meningkatkan kualitas dibidang pendidikan, desa juga memberikan tunjangan desa kepada guru TPA dan PAUD sebagai bentuk keseriusan desa bahwa pendidikan sangat penting sejak usia dini.
Dibidang kesehatan selain rutin dilaksanakan Posyandu ibu ibu yang sedang hamil juga dilatih untuk melakukan senam hamil secara berkala. Dalam kesempatan itu ibu hamil juga dapat bertanya dan berkonsultasi seputar kehamilan.
“Kami dibantu oleh Kader Posyandu yang juga mendapat mengawasan dari Dinas Kesehatan, Kader Posyandu juga mendapatkan tunjangan desa untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,” ungkapnya.
Abdul Basit menambahkan untuk menghindari pemuda Desa Lok Bangkai melakukan tindakan negatif maka aparat desa juga meningkatkan kualitas dibidang olahraga.
Sarana olahraga juga tersedia seperti lapangan sepak bola, gedung badminton dan juga tenis meja.
“Belum lama ini kami menggelar pertandingan bulu tangkis untuk merebutkan piala kepala desa,sekaligus untuk mencari bibit atlet di masyarakat,” ungkapnya.
Sampah diangkut dari setiap rumah
Untuk menjaga agar lingkungan Desa Lok Bangkai tetap bersih, desa juga menyediakan satu tenaga kebersihan yang rutin mengambil sampah rumah tangga disetiap rumah dan membuangnya ke TPS terdekat. Pengambilan sampah dilakukan pada malam hari sehingga saat dinas kebersihan mengagkut sampah ke di TPS seluruh sampah rumah tangga telah terkumpul.
“Dengan cara ini warga lebih disiplin untuk membuang sampah pada sore hari dan pada malam hari telah terangkut seluruhnya ke TPS, kami menggaji satu orang untuk melaksanakan tugas ini,” ungkapnya.
Pengangkutan sampah disetiap rumah juga menghindari adanya warga yang membuang sampah di sungai yang dapat mencemari sungai. Juga menghindari adanya warga yang membakar sungai karena juga dapat mencemari udara. (aol)
Pendapatan
1. Pendapatan Asli Desa : Rp 1.000.000
2. Dana Desa : Rp 753.028.000
3. Bagi Hasil Pajak dan Retribusi : Rp 7.146.000
4. Alokasi Dana Desa : Rp 268.904.000
Penggunaan Dana Desa
1. Bidang Penyelenggara Desa Rp 246.224.702
2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa : Rp 676.282.865
3. Bidang Pembinaan Masyarakat : Rp 41.080.950
4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat : Rp 85.879.225
5. Biaya Tidak Terduga : Rp 3.000.000.
(aol)
