Berita Internasional

Tokoh Oposisi Zimbabawe Tewas Saat Naiuk Helikopter di Amerika, Pernah Terima Ancaman Pembunuhan

Helikopter jatuh pada Rabu (17/1/2018) malam waktu setempat, di dekat garis perbatasan dengan negara bagian Colorado.

Editor: Elpianur Achmad
(BBC)
Roy Bennett Tokoh Oposisi Zimbabwe 

BANJARMASINPOST.CO.ID,ALBUQUERQUE - Roy Bennett, Pemimpin kunci oposisi Zimbabwe yang dijuluki sebagai duri paling tajam di sisi Mugabe, tewas dalam kecelakaan helikopter di pinggiran negara bagian New Mexico, Amerika Serikat, bersama dengan empat orang lainnya.

Kepala polisi New Mexico, Elizabeth Armijo mengonfirmasikan  kematian Bennett pada Kamis (18/1/2018), sehari setelah kecelakaan yang membawa Bennett dan lima orang lainnya jatuh di area pegunungan, di sebelah utara New Mexico.

Istri Bennett, Heather, juga dilaporkan meninggal dunia. Sementara, ada satu korban selamat yang mengalami luka-luka dalam kecelakaan tersebut.

Rincian alasan keberadaan pria berusia 60 tahun di helikopter belum diungkapkan.

Baca: Kisah Mengharukan, Dua Bocah yang Peluk Batu Nisan dan Tidur di Makam Ayahnya, Jadi Viral

Baca: Perbuatan Mesum Dilakukan di Garasi Tanpa Alas, Warganet: Duh malu-maluin Banjarmasin

Helikopter jatuh pada Rabu (17/1/2018) malam waktu setempat, di dekat garis perbatasan dengan negara bagian Colorado. Tim pencari mengaku kesulitan mencapai lokasi karena medannya yang terjal dan berada di daerah terpencil.

Dengan api yang menyala di badan helikopter, peristiwa itu terlihat di lahan peternakan di sebelah timur sebuah komunitas kecil, di Raton.

Api kemudian meluas ke sekitar area lokasi kecelakaan. Jatuhnya helikopter itu juga menewaskan sang pilot Jami Coleman Dodd (57), co-pilot Paul Cobb (67), dan Charles Ryland Burnett (61).

Juru bicara partai oposisi Zimbabwe, Obert Gutu mengatakan Bennett merupakan seorang kulit putih yang fasih berbahasa Shona (bahasa asli Zimbabwe) dan sekaligus sosok yang kerap memicu murka mantan presiden Robert Mugabe.

Baca: Lengan Diborgol dan Leher Diancam Pisau, Karyawati Bank Lolos dari Perampokan Sopir Taksi Online

Wakil presiden partai MDC-T, Nelson Chamisa mengaku telah kehilangan seorang putra kebanggaan yang ingin melihat Zimbabwe baru.

"Dia merupakan seorang demokrat sejati dan benar-benar ingin melihat dorongan untuk Zimbabwe yang bebas," katanya.

Sang "pachedu"

Bennett merupakan bendahara jenderal partai Pergerakan untuk Perubahan Demokrasi (MDC-T), yang memiliki simpatisan warga Zimbabwe dengan orasi perubahan politik.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved