Berita Tanahlaut

Bekerja Jauh dari Keramaian, Sendiri di Tempat Terpencil, Pria Ini Malah Menikmatinya

Mengunjungi Mercu Suar Tanjung Serdang yang dikelola Distrik Navigasi Kelas II Banjarmasin Laut Jawa di pesisir

Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/mukhtar wahid
Muhammad Fadli (bersarung) berfoto bersama pengunjung obyek wisata Pantai Batakan dengan latar belakang menara Mercu Suar Tanjung Selatan, Sabtu (17/2/2018). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Mengunjungi Mercu Suar Tanjung Serdang yang dikelola Distrik Navigasi Kelas II Banjarmasin Laut Jawa di pesisir wilayah Desa Batakan, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanahlaut, Sabtu (17/2/2018) perlu bekal dan tenaga.

Bekal itu karena di kawasan mercu Suar Tanjung Selatan tidak ada permukiman dan pedagang makanan dan minuman.

Kawasan itu sangat terasing dan berada di hutan kayu galam.

Lokasi Mercu Suar Tanjung Selatan berjarak sekitar sembilan kilometer dari objek wisata Pantai Batakan.

Hanya transportasi roda dua yang dapat menembus jalan belantara hutan Galam.

Baca: Biasa Dikonsumsi Masyarakat Indonesia! Selena Gomez Ungkap Rahasia Minuman yang Membuatnya Bugar

Jika air pantai tidak pasang, Anda dapat menyusuri pesisir pantai hingga ke ujung Tanjung.

Ujung Tanjung itu di sebelah kiri jika berdiri di pesisir objek wisata Pantai Batakan.

Masih sekitar tiga kilometer lagi menyusuri pesisir pantai tiba di Mercu Suar Tanjung Selatan.

Ada tiga bangunan rumah dan satu bangunan lama.

Bangunan lama itu diakui Muhammad Fadli, tenaga honorer di Mercu Suar Tanjung Selatan, merupakan peninggalan zaman kolonial Belanda.

Baca: Kesaksian Tetangga Soal Keseharian Roro Fitria yang Membuatnya Aneh dan Heran

Tidak tersisa Mercu Suar bekas bangunan Belanda hanya lima pondasi yang besar dan sisa baut besi.

Bangunan rumah lama itu sengaja tak dihuni dan dibiarkan.

Muhammad Fadli mengaku baru empat bulan ini bertugas sebagai tenaga honorer.

Ia mengaku menikmati bekerja jauh dari istri dan keluarga karena ingin mengabdi kepada negara.

Selain itu mengabdi kepada masyarakat khususnya masyarakat pelayaran laut.

"Senang berkerja di navigasi perhubungan laut karena membantu pelayaran dari ancaman kapal kandas," katanya.

Baca: Ngeri, Begini yang Dilakukan Tunangan Putri Elvy Sukaesih, Dhawiya Hingga Membuat Semuanya Diciduk

Di belakang rumah penjaga berdiri menjulang menara mercu suar dengan ketinggian 40 meter.

Informasi Muhammad Fadli di Kalimantan Selatan ada enam Navigasi Mercu Suar.

Mercu Suar di Aluhaluh, Kabupaten Banjar, Mercu Suar Tanjung Selatan di Desa Batakan, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanahlaut, Mercu Suar Tanjung Petang di Desa Tanjung Petang, Kecamatan Kusanhilir, Kabupaten Tanahlaut.

Selebihnya Mercu Suar di Kabupaten Kotabaru, yaitu Tanjung Kunyit, Sumber Galang dan Sambar Gelap.

Di enam Mercu Suar inilah penjaganya menikmati kesunyian dan kebanyakan jauh dari kebisingan kota dan desa.

"Dukanya kondisi sunyi dan sepi. Sekitar sembilan kilometer dari Desa Batakan. Jika bekerja dengan kondisi lahir dan batin akan memunculkan rasa senang dan menikmati dengan pekerjaan sehingga kondisi apa pun tetap bertahan dan awet bekerja," tutup Muhammad Fadli.

(Banjarmasinpost.co.id /Mukhtar Wahid)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved