Kreativitas Pemuda Sampit Ini Menyelamatkan Lingkungan dari Limbah Plastik
Warga yang berdiam di Jalan Kenan Sandan Kelurahan Baamang Tengah, Sampit, Kabupaten Kotawaringintimur
BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMPIT - Warga yang berdiam di Jalan Kenan Sandan Kelurahan Baamang Tengah, Sampit, Kabupaten Kotawaringintimur, Kalteng ini menciptakan batu bara putih.
Dia pun mengelola bank sampah berbasis ramah lingkungan.
Fajri pun berhasil meraih terbaik pertama pemuda pelopor nasional bidang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.
Dia memulai mengembangkan kreativitasnya dengan mengelola bank sampah.
Melalui Bank Sampah Sadar Lingkungan di wilayahnya Baamang Tengah, Fajri memeelopori dan mengajak masyarakat menjaga kebersihan dan memilah sampah menjadi bernilai ekonomi.
Baca: Inilah Sosok di Balik Menara Masjid Nurul Falah di Tengah Jalan Tapin, Idenya Dianggap Nyeleneh
Fajri memanfaatkan kantong plastik menjadi bahan bakar minyak setara solar melalui proses penyulingan.
Keuletannya itulah yang membuat Kementerian Pemuda dan Olahraga memilihnya menjadi pemuda pelopor nasional.
Kini usaha Fari merambah pada pengolahan batu bara putih terbuat dari bahan campuran sampah organik sebagai bahan bakar terbarukan.
Dia tidak sendiri tapi juga kawan-kawannya di Sampit mengembangkan pengolahan batu bara putih.
Sampah yang mereka kumpulkan dari daun dan plastik berhasil diubah menjadi beberapa kilogram briket dari bahan baku sampah.
Baca: Pasca-Penangkapan Anak-anaknya Elvy Bongkar Bel Rumah, Ternyata Ini Alasannya
Briket itu jauh berbeda dengan briket batu bara karena memiliki aroma yang lebih menyengat.
Namun briket olahan Fajri lebih awet karena rongga di dalamnya lebih padat, serta selisih saat dibakar dua kali lipat lebih lama ketimbang arang.
Ketika dibakar terdapat asap yang keluar dari briket sampah.
Briket batu bara dan briket dari limbah sampah berbeda karena briket dari limpah sampah relatif bersih dari polusi.
