Kisah Perjalanan Hidup Guru Sekumpul
Rumah Guru Sekumpul di Keraton Ternyata Tagihan Listriknya Atas Nama Zainal Abidin, Ini Ceritanya
Rumah KH Muhamad Zaini bin H Abdul Ghani di Jalan Makam RT 4 RW 2 Kelurahan Keraton, Martapura banyak meninggalkan cerita.
Penulis: Hari Widodo | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST. CO. ID. MARTAPURA - Rumah KH Muhamad Zaini bin H Abdul Ghani di Jalan Makam RT 4 RW 2 Kelurahan Keraton, Martapura banyak meninggalkan cerita.
Di antaranya juga tentang nama Almarhum Guru Sekumpul. Hingga sekarang Rekening tagihan listrik rumah itu atas nama Zainal Abidin yakni nama yang pernah digunakan guru sekumpul sewaktu muda.
Menurut Putra Guru Supian, Muhamad, dari rumah ini Dia tahu nama lain Guru Sekumpul. Masa kecil Guru Sekumpul, sebaimana cerita di Manaqib, Guru Sekumpul masa kecilnya bernama Muhamad Khusairi.
Baca: Jadi Saksi Bisu Perjalanan Hidup Guru Sekumpul, di Rumah Ini KH Zaini Abdul Ghani Dibesarkan
Baca: Ada Antena Arah di Atas Rumah Keraton, Pengajian Guru Sekumpul Selalu Disiarkan di Radio FM
Di manaqib itu diceritakan juga Guru Sekumpul pernah mimpi beliau bertemu dengan Cucu Rasulullah Hasan dan Husein diberikan pakaian, sorban dan diberikan nama Zainal Abidin.
Sebelum bernama Muhamad Zaini, nama Zainal Abidin yang didapat di dalam mimpi itu pernah digunakan menjadi nama beliau.
Baca: Harum Semerbak, Rumah Guru Sekumpul di Keraton Ini Tidak Sedikitpun Lapuk Atau Dimakan Rayap
Baca: Putra Guru Supian: Seluruh Penghuni Rumah di Keraton Ini Pernah Dimimpii Kai Guru Sekumpul
Kenapa Dia simpulkan demikian. karena rekening listrik rumah ini atas nama Zainal Abidin bukan M Khusairi (nama kecil beliau) ataupun Muhamad Zaini..
"Sampai sekarang tanggungan listriknya atas nama Zainal Abidin. Itu nama lain beliau sebelum berganti M Zaini,"ujar Muhamad.
Muhamad menambahkan, pencinta Guru Sekumpul kerap singgah terutama saat mendekati haul.
Baca: Guru Sekumpul Tetap Isi Pengajian di Keraton Selama Setahun Meski Pindah ke Sekumpul karena Ini
Jika mereka sedang di rumah, ada saja yang datang dan melihat bagian dalam rumah ini. Jika tidak, mereka diluar dan ambil-ambil foto.
"Jadi, boleh saja melihat-lihat rumah ini untuk mengenang Guru Sekumpul," kata Muhamad. (wid)