Berita Banjarbaru
Catat! Ini Tanggal Pasti Kedatangan Maya Hirai di Kalsel Book Fair Banjarbaru
Kehadiran Maya Hirai nanti tentunya pada Kalsel Bool Fair 2018 yang menjadi agenda rutin Dinas Perpustakaan
Penulis: Nia Kurniawan | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Akhirnya, sudah ada kepastian agenda. Ini yang ditunggu-tunggu. Setelah pernah sukses di tahun 2015 lalu, tahun 2018 ini Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalimantan Selatan bakal kembali mendatangkan Maya Hirai, instruktur origami Indonesia dari School Of Origami Indonesia dan Sanggar Origami Indonesia.
Kehadiran Maya Hirai nanti tentunya pada Kalsel Bool Fair 2018 yang menjadi agenda rutin Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan.
Baca: Ketua RT Sempat Melihat Bripka Sp, Tak Menyangka Mantan Warganya Itu Berurusan dengan Hukum
Baca: Jadwal Timnas U-16 Indonesia Vs Timnas U-16 Vietnam di Final Turnamen Jenesys 2018
Baca: Ada Ustaz Yusuf Mansur Mendampingi Egy Maulana ke Polandia, Mengejutkan Peran Ustaz Ini?
"Jadi ada dua agenda nantinya, Maya Hirai akan workshop Origami di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan pal 6, kemudian demo di panggung Kalsel Boom Fair. Untuk workshop di aula pal 6 pada 5 April 2018 pagi, lanjut sore harinya di Kalsel Boom Fair," ucap Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan Hj Noorliani Dardie kepada BANJARMASINPOST.CO.ID, Senin (12/3) kepada BPost online.
Ditambahkannya, Untuk Workshop dikhususkan bagi guru guru paud atau SD yang pernah atau sering membawa anak anak puncak tema ke perpustakaan pal 6.
Maya Hirai istimewa. Ya, seni merangkai kertas yang berasal dari Jepang tersebut memang sedang banyak digandrungi, tak cuma oleh anak-anak tapi juga kalangan dewasa.
Sekilas kisah sosok Maya Hirai, memang tak bisa lepas dari dunia origami atau seni melipat kertas dari Jepang. Saat ini, di Indonesia, perempuan bernama asli Fajar Ismayanti itu satu-satunya instruktur origami yang memegang sertifikat Nippon Origami Association (NOA).
Pada pertengahan 2005, Maya mengikuti tes sertifikasi instruktur origami berkualifikasi dari NOA. Dari 50 bentuk yang diujikan, kapal bajak laut jadi bentuk paling sulit.
Ujian membuat origami kapal bajak laut itulah yang membuatnya meraih sertifikat.
Pada Desember 2005, ia kembali ke Indonesia. Mulai awal 2006, ia sudah kebanjiran permintaan workshop dari rekan berbagi ilmu origami di Tanah Air yang ia usung lewat interaksi di dunia maya di sanggar-origami.com dan Yahoo! Groups.
Menurut dia, origami lebih dari sekadar seni, karena bisa mengembangkan karakter disiplin. Dia tak bermaksud menggeser budaya Indonesia. Tapi justru ingin mengajak orang meningkatkan apresiasi terhadap keindahan.
Menariknya, Maya menawarkan konsep ramah lingkungan dalam karyanya.
Ia menjelajahi origami dengan menggunakan limbah-limbah rumah tangga, seperti plastik dan aluminum foil dari susu bubuk atau cokelat untuk menyiasati sampah anorganik. (BANJARMASINPOST.CO.ID/Kur)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/hj-noorliani-dardie-berfoto-bareng-maya-hirai_20180312_112731.jpg)