Menilik Kampung Kusta Tapin
Penghuni Kampung Kusta Dikucilkan dan Dibuli di Sekolah, Saniah Tak Mau Melanjutkan ke SMP
Persepsi negatif terhadap kampung kusta di Desa Bitahan Tapin sekitar 20 - 30 tahun lalu, benar-benar menakutkan.
Penulis: | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Persepsi negatif terhadap kampung kusta di Desa Bitahan Tapin sekitar 20- 30 tahun lalu, benar-benar menakutkan.
Anak-anak penderita kusta di sekolah pun dikucilkan dan dijauhi oleh murid lainnya.
Ini dialami Kasniah, ketika dirinya sekolah SD di tahun 90-an, dirinya selalu diolok-olok dan dikucilkan teman lainnya.
Padahal ayah dan ibu serta anak-anaknya tidak kena penyakit kusta.
Baca: Situs Barak Kusta Masih Berdiri, Sebelum Tahun 2000-an Sempat Disebut Kampung Angker dan Ditakuti
Baca: Malangnya Nasib Opick, Istri Kedua Meninggal Dunia, Istri Pertama Menggugat Cerai
Baca: Istri Kedua Opick, Wulan Mayasari Meninggal Jam 9 Malam Usai Melahirkan, Ini Kata Ustadz Solmed
Baca: Benarkan Ada Kisah Cinta Antara Nike Ardilla dan Ryan Hidayat, Dilan dan Milea di Era 1990?
Akibat beratnya menghadpi buli dan pengucilan di sekolah, membuat Kasniah hanya mau bersekolah sampai lulus SD saja.
Sedangkan untuk melanjutkan di SLTP, tidak mau lagi, sebab selalu menjadi sasaran pengucilan di sekolah.
"Karena meluasnya pengucilan anak-anak penderita penyakit kusta itu, akhirnya demi kelanjutan pendidikan, lalu diadakan program paket A dan B," jelas Martoyo, mantan Kades Bitahan.(banjarmasinpost.co.id/him)
