Tragedi Sumur Minyak
Gubernur Perintahkan Sumur Minyak Ditutup Sementara, Bagaimana Penghasilan Warga?
Mengantisipasi agar peristiwa serupa tak berulang, Gubernur Irwandi menginstruksikan polisi segera menutup sementara semua
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANDA ACEH - Mengantisipasi agar peristiwa serupa tak berulang, Gubernur Irwandi menginstruksikan polisi segera menutup sementara semua lokasi tambang minyak tradisional di Aceh.
“Seluruh tambang minyak tradisional kita tutup sementara guna mencegah peristiwa yang tak kita inginkan. Karena selama ini memang pertambangan minyak tradisional menjadi sumber pendapatan warga,” tuturnya.
Selama lokasi pertambangan minyak tradisonal ditutup, pemerintah akan mencari solusi pengelolaan dan pengawasan lokasi tambang minyak tradisional yang selama ini dikelola masyarakat.
“Seperti usulan anggota DPRA, Pemerintah Aceh akan mencari format terhadap pengelolaan dan pengawasan lokasi tambang minyak warga. Karena selama ini, warga menggantungkan mata pencaharian di situ, kalaupun ditutup harus ada solusi,” ungkapnya.
Baca: Beruang Betina Ini Masih Saja Buas, Padahal Kakinya Diamputasi, Ya Kasihan
Dari Jakarta, Irjen Setyo Wasisto, Kepala Divisi Humas Polri mengatakan, pihak kepolisian telah menjadikan 40 korban sebagai saksi.
"Ke-40 orang itu luka-luka yang dijadikan saksi sebab berada di lokasi. Dan, kami masih menunggu pemulihan korban," ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Rabu siang.
Dia menyebut, sumur minyak yang meledak di Desa Pasi Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, bukan sumur minyak resmi.
Sumur tradisional itu digali penduduk setempat untuk diambil minyaknya.
"Itu sumur tua. Tidak ada izinnya, ilegal," jelas dia.
Baca: 6 Pasar Paling Ngeri dan Sadis di Dunia, dari Tawarkan Daging Manusia sampai Jual Calon Istri
Setyo berharap peristiwa tersebut menjadi pembelajaran bagi masyarakat bahwa larangan pemerintah itu karena membahayakan jiwa.
Masyarakat diminta waspada dengan keberadaan sumur minyak yang ada di sekitar mereka.
"Padahal kalau namanya minyak itu, safety nomor satu. Di situ tidak boleh ada gesekan," kata Setyo.
Hingga saat ini, pihaknuya masih mengetahui penyebab sumur minyak itu menyemburkan api.
Sejauh ini data yang diperoleh 10 warga dilaporkan tewas dalam kebakaran sumur minyak itu adalah warga Kecamatan Rantau Peureulak.
