Ekonomi dan Bisnis
Lebih Panjang, Cuti Lebaran Dinilai Bawa Untung Masyarakat dan Pelaku Usaha, Ini Alasannya
libur panjang Lebaran membawa banyak keuntungan untuk semua pihak, termasuk masyarakat dan pelaku usaha.
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah tetap memutuskan libur Lebaran 2018 selama tujuh hari sesuai keputusan bersama tiga menteri walaupun diprotes kalangan pengusaha. Cuti bersama pun lebih panjang.
Wakil Ketua Umum Bidang Kelautan dan Perikanan Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Yugi Prayanto mengatakan, libur panjang Lebaran membawa banyak keuntungan untuk semua pihak, termasuk masyarakat dan pelaku usaha.
Selain memiliki lebih banyak waktu untuk bersilaturahim bersama keluarga, libur panjang juga membuat masyarakat lebih leluasa mengatur rencana liburan atau berkumpul bersama keluarga.
"Pasti semua lokasi wisata akan dipadati orang di saat libur panjang nanti," kata Yugi, Senin (7/5/2018).
Baca: Rupiah Kembali Loyo, Ditutup Melemah ke Level Rp 14.000 Per Dolar AS
Yugi menyampaikan, bukan hanya objek wisata yang akan meraup keuntungan karena dibanjiri pengunjung, tetapi juga bisnis penginapan, kuliner, ekonomi kreatif, hingga agen perjalanan.
"Karena melihat libur yang sangat panjang tersebut, masyarakat sudah merencanakan waktu liburan bersama keluarga jauh-jauh hari," ujarnya.
Dia menegaskan, dampak positif libur panjang pada pariwisata akan berdampak juga pada hal lainnya, aspek sosial dan ekonomi.
"Karena sektor pariwisata ini tidak bisa berdiri sendiri tanpa dukungan dari pelaku usaha lainnya baik kuliner, kerajinan, dan sebagainya," jelasnya.
Pemerintah telah menetapkan penambahan cuti bersama saat Lebaran selama tiga hari melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri terkait dengan Revisi Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2018.
Baca: Sempat ke Posisi Terendah, IHSG Ditutup Menguat ke Level 5.885
SKB tersebut ditandatangani Menteri Agama Lukman Saifuddin, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Birokrasi Asman Abnur, dan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dan disaksikan Menko PMK Puan Maharani.
“Pemerintah telah mendengarkan aspirasi dan melakukan pembahasan bersama dengan perwakilan dari dunia usaha, APPINDO, dan KADIN, serta pihak Bursa Efek Indonesia, agar tetap dapat menciptakan kondisi perekonomian yang tetap kondusif,” ujar Puan, Senin (7/5).
Menko perempuan termuda itu menjelaskan, pemerintah mempertimbangkan semua aspek sebelum menetapkan cuti bersama Lebaran tahun ini. Dari aspek sosial, cuti bersama yang panjang memberi waktu luang masyarakat bersilaturahim bersama keluarga di luar kota.
Rekayasa lalu lintas juga bakal lebih maksimal mengurai kepadatan lalu lintas perjalanan mudik.
