Jamur Langka di Belantara Kalsel

Jamur Ini Kaya Khasiat bagi Manusia, Tapi Lihat Reaksinya Terhadap Tanaman Lain

Syaman tak percaya obat obatan yang menjadi dasar untuk pengobatan dan vitalitas tubuh adalah dari Jamur.

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Ernawati

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Syaman tak percaya obat obatan yang menjadi dasar untuk pengobatan dan vitalitas tubuh adalah dari Jamur.

"Oh dari jamur ya. Tapi dari jamur kayu, bahannya," kata Syaman warga Kabupaten Banjar yang melihat daftar rincian di salah satu produk obat berkhasiat untuk menjaga kondisi tubuh dari ancaman penyakit.

Jamur yang disebut untuk obat obatan herbal itu disebut Ghenoderma.

Namun menurut dia untuk membuat ramuan itu harus ada beberapa langkah salah satunya dengan mengolanya menjadi mendidih dalam air dan seterusnya.

Baca: Gunung Merapi Meletus, Disebut Bukan Letusan Berbahaya Tapi Kok Radius 3 Km Tetap Berbahaya?

Baca: Menakjubkan! Jamur Langka Cantik Ini Namanya Tudung Pengantin, Tapi Awas!

Baca: Nirbaya, Bukit Eksekusi Mati Nusakambangan : Kesaksian Warga Soal Eksekusi Mati yang Bikin Merinding

Baca: Klasemen-Jadwal Siaran Langsung (Live) TV Liga 1 Pekan 8 Hari Ini Jumat (11/5) : Ada 4 Laga Menarik!

Berdasarkan literatur di Wikipedia, jamur Ganoderma memiliki perang yang sangat menguntungkan bagi kelangsungan hidup manusia.

Jamur Ganoderma pada spesies yang berbeda, memiliki manfaat sebagai obat bagi manusia.

Ganoderma mengandung berbagai komponen kimia yang dapat menyembuhkan penyakit dari tumor, kanker, hingga penurun kolesterol.

Bahkan dalam banyak buku sejarah dinyataakan bahwa para Kaisar China pada jaman dulu juga memanfaatkan Ganoderma sebagai obat tradisional untuk meningkatkan kesehatan dan keperkasaan pria.

Sejak tahun 1971, seorang ilmuwan dari Universitas Kyoto di Jepang melakukan berbagai eksperimen budidaya jamur Ganoderma pada media kayu lapuk dan limbah pertanian.

Di dunia, telah diketahui 6 spesies jamur Ganoderma yang memiliki manfaat sebagai obat.

Salah satunya adalah Ganoderma lucidum yang dikenal sebagai jamur merah atau jamur kayu.

Dikenal dengan nama lain jamur lingzhi atau reshi (Jepang).

Jamur Ganoderma sangat bermanfaat bagi manusia karena batang tubuh.

Ganoderma lucidum mengandung lebih dari 200 senyawa aktif yang dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama.

Yaitu 30% senyawa larut dalam air (misal: polisakarida & Germanium), 65% senyawa larut dalam pelarut organik (misal: Adenosin & Terpenoid), dan 5% senyawa volatil (misal: Asam ganoderat).

Kandungannya yang bermanfaat untuk kesehatan antara lain: Polisakarida yang terdiri dari 1,3-D- glucans dan Beta-1,6-D- glucans; Triterpenoid berupa Asam Ganoderic; Adenosin; Protein berupa Ling Zhi-8 protein; Mineral berupa Kalium (K), Calcium (Ca), Magnesium (Mg); Sedikit Germanium Organik; Senyawa-senyawa lain berupa: Ergosterol, Coumarin, Mannitol. Kandungan nutrisi, vitamin dan mineral jamur Ganoderma tersaji dalam tabel 1 dan tabel 2.

Sekarang, banyak jamur Ganoderma yang dibudidayakan dengan metode organik menggunakan media dedak padi, serbuk beras cokelat dan bahan alami lainnya bahkan ada produsen yang langsung mengolah Ganoderma menjadi kapsul siap minum.

Namun jangan salah, Ghenoderma juga menjadi hal yang dikhawatirkan bagi perkebunan dan petani sebab menjadi ancaman serius yang bisa mengakibatkan hasil kebunnya jelek dan menyebabkan penyakit busuk pada pangkal batang.

Sejak tahun 1951, jamur Ganoderma sudah dilaporkan sebagai penyebab penyakit busuk pangkal batang (BPB) kelapa sawit di Afrika Barat tepatnya di Republik Kongo, 15 tahun kemudian penyakit BPB sudah dilaporkan menyerang kelapa sawit di Malaysia.

Pada tahun 1960-an seiring dengan perkembangan perkebunan kelapa sawit, serangan BPB juga semakin meningkat dan telah menyerang kelapa sawit berumur lebih muda (10-15) tahun.

Dari 250 spesies jamur Ganoderma, hanya 15 spesies yang telah diketahui sebagai patogen penyebab penyakit BPB.

Di Malaysia penyebab penyakit BPB adalah Ganoderma boninese, G. zonatum, G. miniatocinctum dan G. tornatum.

Jamur Ganoderma dapat tumbuh subur pada pada tanaman tahunan dan memiliki peran ekologis sangat penting dalam ekosistem hutan untuk proses pemecahan senyawa lignin dalam dekomposisi jaringan kayu.

Selain pada tanaman kelapa sawit, Ganoderma juga penyebab busuk akar dan batang pada berbagai tanaman perkebunan lainnya seperti kelapa, karet, teh, kakao, dan pohon hutan (Akasia, Populus dan Macadamia).

Di Indonesia, penyakit BPB sudah menyerang tanaman kelapa sawit di Sumatera Utara, Riau dan Lampung dengan tingkat serangan mencapai 20%-30%.

Akibatnya, tanaman yang sakit akan mengurangi jumlah Tandan Buah Segar (TBS) dan menurunkan rendemen.

Secara nasional, besar kerugian dapat mencapai Rp. 2 Triliun per tahun bila tingkat serangannya mencapai 1% (dengan asumsi luas perkebunan sawit Indonesia 8 juta ha dan 80.000 ha yang berada dalam ancaman serangan Ganoderma).

Umumnya serangan penyakit BPB terjadi pada tanaman berumur di atas 15 tahun.

Tanaman kelapa sawit yang terserang akan tumbang dan mati satu per satu. Akibatnya dari 130 pohon per hektar, populasinya bisa berkurang dan hanya tersisa 70 pohon per hektar.

Fakta di lapangan tingkat kematian sampai 40% banyak ditemui, terutama di tanaman generasi ketiga atau lebih. Ganoderma menyerang terutama pada areal kelapa sawit yang replanting. (banjarmasinpost.co.id/huda).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved