Pilpres 2019
Terungkap, Kondisi Hubungan TGB Zainul Majdi dengan Prabowo Usai Mendukung Jokowi di Pilpres 2019
Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi menyatakan dukungan pada Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi menyatakan dukungan pada Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Lalu bagaimana hubungan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi itu dengan Prabowo Subianto?
Dia mengaku menghormati pernyataan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dan Politisi PKS, Mardani Ali Sera.
Dilansir TribunWow.com dari Kompas TV, TGB mengaku sangat menghormati komentar Prabowo dan Mardani.
"Beliau tokoh-tokoh yang saya hormati, jadi saya sangat menghargai pandangan tokoh lainnya yang tersampaikan ke saya maupun yang tidak sampai ke saya, semua saya hormati," uja TGB.
Baca: Rizki Ahmad yang Digigit King Cobra Peliharaannya Akhirnya Meninggal Dunia, Pesannya Bikin Haru
Saat ditanya hubungannya dengan Prabowo, TGB mengaku akan tetap bersilaturahmi.
"Kalau bahasanya ditinggalkan teman-teman ya ngggak juga, kalau saya meninggalkan teman-teman ya tidak juga, saya pikir, mereka merespon statement dan cuplikannya saja, pasti nanti ada perjumpaan dan silaturahmi, pandangan boleh berbeda, tapi silaturahmi harus tetap berjalan," ujar TGB.
Dukungan TGB kepada Jokowi
Diberitakan sebelumnya di Kompas TV, TGB telah memutuskan untuk mendukung Jokowi maju dalam PIlpres 2019.
Keputusan tersebut merupakan sikap pribadinya dan tidak mewakili pihak manapun.
TGB menyatakan, apa yang ia sampaikan adalah semata-mata untuk kepentingan dan kemaslahatan warga Nusa Tenggara Barat.
TGB mengaku, keputusan itu ia ambil setelah 4 tahun ia melihat adanya pecah belah umat, terutama pasca Pemilihan Umum Kepala Daerah.
Baca: Jadwal Siaran Langsung (Live) Indosiar Timnas U-19 Indonesia vs Thailand Piala AFF U-19 2018
"Keputusan ini saya ambil setelah empat tahun saya melihat, menilai dan juga pasca pemilukada serentak kemarin terutama. Saya melihat di beberapa daerah, pembelahan itu sudah begitu terasa. Jadi pembelahan antar umat ini luar biasa. Satu mengklaim dialah aspirasi umat dan yang lain bukan umat dan bahkan dengan narasi-narasi dan wacana yang merusak persaudaraan kita," ungkapTGB.
"Jadi pasca Pemilukada saya melihat wacana-wacana dan orasi yang dikembangkan, dan bahkan itu semakin mengkhawatirkan. Mengutip ayat-ayat perang seakan-akan 2019 itu kita akan perang kurusetra antara Pandawa dan Kurawa. Pilihan saya sebagai anak bangsa adalah diam atau bersuara, dan saya memilih untuk bersuara. Ini tidak ada kaitannya dengan jabatan apa-apa," tambahnya.
Tanggapan Prabowo
