Gerhana Bulan Total

Gerhana Bulan Total Super Blood Moon 28 Juli Akan Buat Bulan Oranye Hingga Merah Darah

Pada 28 Juli 2018 gerhana bulan total atau super blood moon membuat warna bulan tak lagi kuning pucat

Editor: Restudia
STR / Imaginechina via AP Images
Blood Moon 

Ini membuat matahari dan cahayanya tampak lebih oranye atau bahkan merah.

Udara saat gerhana bulan total mirip dangan proses terbit dan terbenamnya matahari.

Baca: Gerhana Bulan Total Super Blood Moon 28 Juli 2018, Salat Gerhana dan Amalan yang Bisa Dikerjakan

Seperti lensa yang besar, atmosfer Bumi membiaskan cahaya menuju bulan purnama.

"Jika Anda berdiri di permukaan bulan selama gerhana bulan, Anda akan melihat matahari terbenam dan naik di belakang Bumi," kata David Diner, seorang ilmuwan planet di Jet Propulsion Laboratory NASA, dikutip dari Business Insider, Minggu (22/07/2018).

"Anda akan mengamati sinar matahari bias dan tersebar saat mereka melewati atmosfer di sekitar planet kita," sambungnya.

Inilah sebabnya mengapa gerhana bulan berwarna oranye-merah.

Semua cahaya berwarna itu difokuskan pada bulan dalam bayangan berbentuk kerucut yang disebut umbra.

Bulan juga tertutup debu ultra-halus, seperti kaca batu yang disebut regolith, yang memiliki properti khusus yang disebut "backscatter".

Debu-debu tersebut memantulkan cahaya itu kembali.

Kualitas Atmosfer Untuk diketahui, warna merah dari satu gerhana bulan satu dengan yang lain tidak pernah sama.

Baca: Gerhana Bulan Total Super Blood Moon 28 Juli Nanti, Berikut Fakta yang Jarang Diketahui.

Itu karena aktivitas alam dan manusia mempengaruhi atmosfer Bumi.

"Polusi dan debu di atmosfer bawah cenderung menundukkan warna matahari terbit atau terbenam, sedangkan partikel asap halus atau aerosol kecil yang terletak di ketinggian tinggi selama letusan gunung berapi besar dapat memperdalam warna ke warna merah yang intens," kata Diner.

Dirangkum dari Live Science, Selasa (30/01/2018), kondisi atmosfer juga dapat mempengaruhi kecerahan warna.

Misalnya, partikel ekstra di atmosfer, seperti abu dari api besar atau letusan gunung berapi baru-baru ini, dapat menyebabkan bulan muncul warna merah yang lebih gelap, menurut NASA.

Penasaran kan dengan gerhana bulan total, super blood moon 28 Juli nanti?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Alasan Kenapa Gerhana Bulan Total Disebut "Blood Moon"",

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved