Gerhana Bulan Total 2018

Gerhana Bulan Total Super Blood Moon 28 Juli 2018, Ini Tahapan dan Fakta Tentangnya

enomena langit gerhana bulan total super blood moon di prediksi akan terjadi dini hari besok, Sabtu (28/07/2018).

Penulis: Noor Masrida | Editor: Elpianur Achmad
STR / Imaginechina via AP Images
Blood Moon 

Selain durasi yang panjang, gerhana Bulan total 28 Juli 2018 ini terjadi bersamaan dengan peristiwa hujan meteor Delta Akuarid dan peristiwa oposisi Mars.

Baca: Saat Gerhana Bulan Super Blood Moon, Dianjurkan Salat Khusuf, Ini Cara Melakukannya

Mengutip infoastronomy.org, hujan meteor Delta Akuarid berasal dari Komet 96P Machholz.
Bumi akan melintasi jalur bekas orbit komet tepat 27-28 Juli 2018.

Memang cahaya Bulan yang terang akan meredupkan meteor-meteor kecil.

Namun bukan berarti kita tidak bisa melihat meteor.

Meteor-meteor diprediksi sesekali akan melesat di langit saat terjadi gerhana.

Peristiwa lainnya adalah oposisi Mars.

Mars akan berada pada titik yang berlawanan dari Matahari di langit bumi karena Matahari-Bumi-Mars berada segaris lurus di bidang edar tata surya.

Baca: Ketika Gerhana Bulan Total, Super Blood Moon Juga Bisa Melihat Fenomena Syzygy

Oposisi Mars adalah peristiwa ketika Mars akan berada di jarak terdekatnya dengan Bumi, sehingga ia akan tampak lebih terang dari biasanya.

Peristiwa oposisi Mars diperkirakan terjadi tanggal 27 Juli 2018.

Dari laman Tribun Jogja, berikut fakta tentang gerhana bulan toral super blood moon yang akan terjadi dini hari besok:

1. Disebut Blood Moon karena Bulan Berwarna Merah Darah

Bulan akan berwarna merah darah atau disebut Blood Moon, ketika terjadi gerhana Bulan total.

Fenomena ini terjadi ketika Bulan melewati bayangan Bumi (posisinya Bulan-Bumi-Matahari).

Atmosfer Bumi memfilter dan membiaskan cahaya Matahari, sehingga membuat Bulan menjadi berwarna kemerahan.

Baca: Amalan-amalan Saat Gerhana Bulan Total Super Blood Mood 28 Juli 2018 yang Sesuai Ajaran Islam

Menurut Astrofisikawan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, di blognya, manusia yang mungkin ada di Bulan akan melihat Bumi dikelilingi cahaya merah yang dibiaskan atmosfernya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved