Pilpres 2019

Ustadz Abdul Somad Ungkap Tak Ingin Jadi Menteri atau Dubes Soal Jurkam Kampanye Pilpres 2019

Nama Ustadz Abdul Somad akhir-akhir ini dikait-kaitnya dengan momentum politik saat ini yakni Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Editor: Murhan
instagram
Ustadz Abdul Somad 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Nama Ustadz Abdul Somad akhir-akhir ini dikait-kaitnya dengan momentum politik saat ini yakni Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Bukan hanya diajak menjadi wakil presiden, Ustadz Abdul Somad juga disebut-sebut jadi tim kampanye Prabowo-Sandiaga.

Namun, kabar itu sudah dibantan Ustadz Abdul Somad melalui postingannya di Instagram.

Menurut Ustadz Abdul Somad, kalau dia mendukung salah satu pasangan, maka ganjarannya jadi menteri.

"Mau jadi apa? Paling-paling menteri, habis itu dubes.

Sedangkan jadi wakil presiden saja saya tolak," katanya.

Baca: Tersingkir! Hasil Akhir Timnas U-23 Indonesia vs Uni Emirat Arab UAE Asian Games 2018 - Skor 5-6

Karena itu, UAS menjelaskan, dia tidak pernah berambisi untuk kekuasaan meski dirinya telah menjelaskan tentang umat Islam harus merebut kekuasaan.

"Bahwa saya cerita politik, genggamlah kekuasaan, dengan kekuasaan kau menolong agama Allah, dengan tanda tanganmu menolong agama Allah, bukan saya mengiklankan diri, bukan mau masuk ke dalam, saya mau menjelaskan kepada umat, tolong agama ini dengan kekuasaan," katanya.

Menurut Ustadz Somad, dirinya tidak pernah menyuruh orang mencoblos satu pasangan tertentu.

"Tanpa ikut jadi jurkam ini atau yang itu, orang sudah tahu, selama ini, arah ceramah ustadz pasti ke yang ini," katanya.

Karena, kata UAS, umat ini cerdas dan tidak akan bisa dibohongi.

"Umat ini cerdas, tidak bisa dibohong-bohongi, sudahlah, capek kita pencitraan-pencitraan itu, berhentilah.

Tarik ini, tarik itu, makin terbuka," katanya.

Baca: Kata Kejam Luis Milla Usai Skor Timnas U-23 Indonesia vs Uni Emirat Arab UAE 5-6, Asian Games 2018

Menurut UAS, umat kita bukan bodoh karena mereka tahu mana yang benar-benar berbuat, mana yang sekadar pencitraan.

"Jadi, kita tinggal tunggu saja, berhentikah menarik-narik dan pencitraan," katanya.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved