Pilpres 2019
Kwik Kian Gie Resmi Bergabung Tim Prabowo-Sandiaga, Inilah Sosok dan Perjalanan Karier Kwik
Pakar ekonomi senior Kwik Kian Gie bergabung menjadi penasihat di Tim Pemenangan Prabowo-Sadiaga di Pilpres 2019.
BANJARMASINPOST.CO.ID – Calon Presiden 2019 Prabowo Subianto menyebut pakar ekonomi senior Kwik Kian Gie bergabung menjadi penasihat di Tim Pemenangan Prabowo-Sadiaga di Pilpres 2019.
Hal ini diungkapkan oleh Prabowo setelah mengadakan pertemuan tertutup dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pada Selasa (12/9/2018) malam.
Dilansir dari TribunWow.com, Kwik Kian Gie adalah seorang ahli ekonomi dan juga politikus senior yang sempat menjabat sebagai menteri di era kepemimpinan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Megawati.
Dia menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Keuangan Indonesia pada tahun 1999-2000, lalu menjabat kembali sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional pada tahun 2001-2004.
Kwik Kian Gie lahir 11 Januari 1935 di Juawana, Pati, Jawa Tengah, pada akhir tahun 1954 dia menamatkan pendidikan SMA dan melanjutkan studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia selama satu tahun.
Baca: SBY Resmi Mendukung dan Jadi Jurkam Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019, Begini Tanggapan Golkar
Baca: SBY Resmi Dukung Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2018, Ini Posisinya di Tim Pemenangan Prabowo-Sandi
Kemudian pada tahun 1956 Kwik Kian Gie melanjutkan studinya di Nederlandche Economiche Hogeschool, Rotterdam Belanda dan lulus di tahun 1963.
Lulus dari Belanda, Kwik bekerja sebagai Asisten Atase Kebudayaan dan Penerangan di Kedutaan Besar RI di Den Haag pada tahun 1953 hingga 1964, lima tahun kemudian dia terpilih menjadi Direktur NV Handelsonderneming 'IPILO' Amsterdam
Pada tahun 1970 Kwik Kian Gie kembali di Indonesia dan mendirikan sebuah perusahaan keuangan PT Indonesia Financing & Investment Company bersama Ferry Sonneville dan Dr Indra Hattari.
Selain itu kwik juga memimpin 3 perusahaan sebagai direktur sekaligus pemegang saham di PT ALtron Panorama Electronic, Dirut PT Jasa Dharma Utama dan Komisaris PT Cengkih Zanzibar dan juga PT ABN Amro Finance.
Pada tahun 1987 Kwik Kian Gie mendirikan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (IBII) yang kini berubah nama menjadi Kwik Kian Gie School of Business.
Pada tahun yang sama juga Kwik Kian Gie bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
Baca: SBY Resmi Dukung Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2018, Ini Posisinya di Tim Pemenangan Prabowo-Sandi
Baca: SBY Jadi Jurkam Prabowo-Sandi di Pilpres 2018, Pengamat Ingatkan Kubu Jokowi akan Hal Ini
Pada tahun itu juga, ia dipercaya sebagai anggota Badan Pekerja Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mewakili PDI.
Saat Megawati menjabat sebagai ketua umum PDI yang berganti nama menjadi PDI Perjuangan (PDI-P), Kwik Kian Gie dipercaya menjabat sebagai ketua DPP merangkap Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan.
Karir politiknya terus melejit, pada tahun 1999, dia diminta oleh Presiden Abdurrahman Wahid menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia pada tahun 1990.
Namun ia mengundurkan diri seiring dengan lengsernya Gusdur.