Pesawat Lion Air Hilang Kontak

Kotak Hitam Lion Air JT 610 Ditemukan, Ini Fakta Isi Kotak Hitam AirAsia QZ8501 Jatuh Dekat Kalteng

Kotak Hitam Lion Air JT 610 Ditemukan, Ini Cerita Tentang Rekaman Kotak Hitam Air Asia QZ8501 yang Jatuh di Pangkalan Bun

Penulis: Royan Naimi | Editor: Royan Naimi
Bangkai pesawat yang berhasil diangkat dalam operasi lanjutan oleh tim SAR gabungan Basenas diturunkan dari kapal Crest Onyx di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (2/3/2015). Bangkai yang merupakan bagian dari serpihan utama pesawat yang jatuh di Selat Karimata tersebut diserahkan Basarnas ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk kelanjutan investigasi.(KOMPAS /LASTI KURNIA) 

05.35 WIB, terlambat tinggal landas

QZ8501 take-off 15 menit lebih lambat dari jadwal yang telah ditentukan. Pesawat take-off menuju waypoint RAMPY di sebelah utara Bandara Juanda, Surabaya, kemudian mengikuti koridor airways M635 menuju Tanjung Pinang (VOR TPG) dengan ketinggian jelajah awal FL320 (32.000 kaki di atas permukaan laut).

06.12 WIB, pilot minta naik ketinggian

Sekitar 40 menit setelah take-off, saat melewati waypoint TAVIP di atas Selat Karimata, QZ8501 meminta izin kepada petugas lalu lintas udara (ATC) Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, untuk menaikkan ketinggian jelajah dari FL320 (32.000 kaki) ke FL380 (38.000 kaki).

ATC Soekarno-Hatta meminta QZ8501 untuk menunggu sembari ATC memastikan bahwa ketinggian jelajah tersebut aman untuk digunakan karena saat itu ada beberapa pesawat lain berada di jalur yang sama.

Ekor pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan dan diangkat ke kapal Crest Onyx di Selat Karimata, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Sabtu (10/1/2015).
Ekor pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan dan diangkat ke kapal Crest Onyx di Selat Karimata, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Sabtu (10/1/2015). (KOMPAS.com / IHSANUDDIN)

06.14 WIB, panggilan ATC tidak dibalas

ATC Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, memberikan izin kepada QZ8501 ke ketinggian jelajah FL340 (34.000 kaki), tetapi tidak ada respons balasan dari QZ8501. Seharusnya, setelah mendapatkan clearance (izin) dari ATC, pilot/kopilot membalas (readback) izin yang diberikan.

06.17 WIB, dihubungi 8 kali

Petugas ATC Bandara Soekarno-Hatta kehilangan kontak dengan QZ8501 dan mencoba menghubungi pesawat tersebut sebanyak delapan kali. ATC juga meminta bantuan kepada beberapa pesawat yang ada di sekitarnya untuk menghubungi QZ8501.

06.17.09 WIB

Berdasar data ADS-B dari pesawat QZ8501 yang beredar, pada mulanya pesawat terdeteksi menanjak secara normal dengan kecepatan 300 kaki dalam enam detik.

06.17.24 WIB, QZ8501 menanjak secara tak lazim

Pesawat kemudian terus menanjak dengan kecepatan vertikal yang bertambah lebih tinggi, bahkan ketinggian jelajah QZ8501 bertambah 1.700 kaki hanya dalam waktu enam detik.

Menurut rekaman data ADS-B, rate of climb (penambahan ketinggian) QZ8501 bahkan mencapai 6.000 hingga 9.000 kaki per menit. Tingkat kenaikan seperti itu tergolong tidak lazim dilakukan oleh sebuah pesawat penumpang saat berada di ketinggian jelajah.

06.17.41 WIB

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved