Pesawat Lion Air Hilang Kontak
Kotak Hitam Lion Air JT 610 Ditemukan, Ini Fakta Isi Kotak Hitam AirAsia QZ8501 Jatuh Dekat Kalteng
Kotak Hitam Lion Air JT 610 Ditemukan, Ini Cerita Tentang Rekaman Kotak Hitam Air Asia QZ8501 yang Jatuh di Pangkalan Bun
Penulis: Royan Naimi | Editor: Royan Naimi
Pesawat mencapai ketinggian jelajah 36.300 kaki. Artinya, pesawat naik dari ketinggian FL320 (32.000 kaki) ke ketinggian FL360 (36.000 kaki), atau naik 4.000 kaki, hanya dalam waktu 17 detik. Kenaikan ketinggian ini pun tidak lazim dilakukan pesawat penumpang saat berada di ketinggian jelajah.
06.17.54 WIB, mulai jatuh
QZ8501 akhirnya mencapai puncak ketinggian 37.600 kaki sebelum akhirnya mulai kehilangan ketinggian. Data ADS-B yang didapat, kecepatan pesawat yang terekam saat itu tergolong sangat lambat pada ketinggian tersebut, yaitu sekitar 119 hingga 169 knots.
Pada ketinggian 37.000 kaki, dengan kecepatan seperti itu, pesawat pada umumnya akan mengalami stall (kehilangan daya angkat). Namun, hal ini belum dikonfirmasi secara resmi, apakah QZ8501 benar mengalami stall atau tidak.
06.18.00 WIB, jatuh berputar
Airbus A320 PK-AXC nomor penerbangan QZ8501 mulai jatuh (kehilangan ketinggian) dengan kecepatan awal 1.500 kaki dalam waktu enam detik.
Laju jatuhnya pesawat kemudian bertambah dengan kecepatan 7.900 kaki per menit hingga 24.000 kaki per menit sebelum akhirnya QZ8501 hilang dari pantauan radar di ketinggian 24.000 kaki.
Jika dihitung, sejak pesawat mendadak naik tidak lazim hingga menghantam air (laut), dengan kecepatan jatuh seperti data di atas, waktunya hanya sekitar 1 hingga 2 menit.
Data yang berisi informasi heading (arah) pesawat berdasar ADS-B juga menunjukkan bahwa pesawat jatuh secara spiral atau sambil berputar.
Sempat berbalik arah
Diketahui pada pukul 23.17 UTC (atau 06.17 WIB), di detik ketika pesawat mulai menanjak, heading pesawat mulai berbelok dari heading semula 310 derajat (barat laut), menjadi berbelok ke kiri menuju heading 270 derajat (barat).
Di puncak ketinggian jelajah yang dicapai QZ8501, yaitu 37.600 kaki, heading pesawat kemudian berbelok lagi ke kiri.
ist Data surveillance dari pesawat Indonesia AirAsia PK-AXC QZ8501 pada Minggu (28/1/2015) pagi.
Heading pesawat sempat berputar balik dari arah semula 310 derajat (barat laut) ke arah sekitar 130 derajat (tenggara).
Berputarnya arah pesawat itu disertai dengan proses pesawat kehilangan ketinggian atau jatuh dengan kecepatan 11.000 kaki hingga maksimum 24.000 kaki per menit.

Baca: Jadwal Manchester City vs Fulham di Piala Liga Inggris (Carabao Cup 2018) Mulai Pukul 02.30 Wib
Baca: Hasil Semifinal Piala AFC U-19 2018, Jepang Vs Arab Saudi Skor Akhir 0-2, Final Korsel vs Arab Saudi
Baca: Jadwal & Prediksi Susunan Pemain Persela vs Sriwijaya FC Liga 1 2018 Pekan 29 Live di OChannel
Baca: Mantan Istri Irwan Mussry Suami Maia Estianty Ternyata Berasal Dari Keluarga Konglomerat Tanah Air
Baca: Hasil Qatar vs Korea Selatan Semifinal Piala AFC U-19 2018 : Skor Akhir 1-3, Korea Selatan ke Final!
Hingga menurut deteksi radar ADS-B terakhir, di ketinggian 24.000 kaki, heading pesawat terakhir yang diketahui adalah arah 197 derajat atau barat daya. Pesawat diprediksi terus jatuh secara spiral.