Berita Kabupaten Banjar
Supremasi Tunanetra Banua pada Ajang Nasional 2018, Uang Hadiah Lomba untuk Beli Laptop
Indera memang teramat berharga, tapi bukan segalanya. Tekad kuat dan semangat pantang menyerah lah yang jadi penentu kesuksesan.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Indera memang teramat berharga, tapi bukan segalanya. Tekad kuat dan semangat pantang menyerah lah yang jadi penentu kesuksesan.
Itulah yang selama ini diresapi dan selalu dimaknai oleh dua tunanetra asal Kabupaten Banjar, Ikhsanul Sodikin (17) dan Muhammad (20).
Berkat ketekunan belajar dan semangat yang menggelora, kedua siswa kelas XI SLB-A Negeri 3 Martapura ini sukses mengukir prestasi tingkat nasional yang dihelat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pada Festival dan Lomba Literasi Anak Berkebutuhan Khusus 2018 pada 27-31 Oktober lalu di Jakarta tersebut, Sodikin meraih Juara II Cipta Baca Puisi SMPLB/SMALB dan Muhammad merengkuh Juara III Menulis Cerpen SMALB. Ajang ini diikuti anak berkebutuhan khusus (ABK) yakni tunanetra, tunarungu, tunadaksa.
Berkat supremasinya itu, Ikhsan mendapat hadiah uang sebesar Rp 7 juta, sedangkan Muhammad mendapat Rp 5 juta. "Uangnya saya gunakan untuk membeli laptop. Kemarin saat lomba, saya menggunakan laptop meminjam dari sekolah dan dari teman," ucap Ikhsan, Senin (5/11/2018).
Baca: Bocoran Soal Tes SKD Untuk Soal TWK TIU Usai Seleksi Administrasi CPNS 2018 di Sscn.bkn.go.id
Baca: Jadwal Live RCTI, Timnas Indonesia vs Singapura Piala AFF 2018, Boyong Mantan ISL
Sementara itu Muhammad menuturkan uang hadiahnya ia tabung. "Untuk persiapan kuliah nanti. Saya ingin kukiah pada Jurusan IT di Universitas Pamulang, insha Allah mohon doanya," tandasnya.
Keduanya mengaku sangat bahagia atas capaian itu dan bertekad akan terus belajar mengasah kemampuan. "Ternyata kemauan yang kuat bisa meningkatkan kemampuan yg sedikit. Terima kasih teman-teman di asrama PSBN Fajar Harapan yang kadang terganggu ketika saya latihan di asrama," ucap Ikhsan.
Muhammad juga mengutarakan kebanggaanya berkesempatan menulis dan berlomba di tingkat nasional. Ia pun bisa berjumpa dengan kawan-kawan tunanetra dari provinsi lain yang biasanya hanya bertemu di teamtalk.

"Saya sangat ingin melanjutkan kuliah di Jurusan IT, meski saya tunanetra. Itu jadi tantangan bagi saya. Mohon doanya. Terima kasih SLB-A N 3 Martapura, tempat saya pertama belajar komputer," ucapnya.
Aan Setiawan, guru SLB-A Negeri 3 Martapura sekaligus pendamping Ikhsan dan Muhammad, menuturkan pada ajang ABK tingkst nasional 2018 tersebut, ada enam jenis lomba dan Kalsel mengirim enam orang peserta terpilih.
Mereka yakni Abdul Rahmat Gani dari SLBN 2 Martapura, Hamdani (SLBN Pelambuan Banjarmasin), Akhmad Nazimullah (SLB-A N 3 Martapura), Muhammad (SLB-A N 3 Martapura), Ikhsanul Sodikin (SLB-A N 3 Martapura), dan Ramadhani Bidiyan Saputra dari SMPLB YPLB Banjarmasin.
Baca: Hari Pertama Tes CPNS 2018 di Tiga Lokasi di Kota Banjarmasin, Tiga Peserta Tidak Hadir
Baca: Update Jadwal dan Lokasi Tes SKD Kemenag Usai Seleksi Administrasi CPNS 2018, Tambahan 4 Provinsi
Empat cabang lomba masuk final 12 besar yakni mendongeng, komik strip, baca cipta puisi, dan cerpen. "Alhamdulillah dua orang meraih juara yakni Ikhsan dan Muhammad," sebut Aan.
Didampingi ketua kontingen Fauzul Adhim dan pejabat Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel, rombonhan berangkat pada 27 Oktober. Keesokan harinya langsung mengikuto acara pembukaan di Plasa Insan Berprestasi Senayan, bersamaan dengan pembukaan Festival Literasi Sekolah.
Pada hari ketiga, beber Aan, seluruh peserta mengikuti babak penyisihan untuk diambil 12 finalis. Dari enam lomba, Kalsel menempatkan empat finalis yaitu Abdul Rahmad Dani (mendongeng), Ramadhani Bidiyan :komik strip), Ikhsanul Sodikin :cipta baca puisi), dan Muhammad menulis cerpen.
"Alhamdulillah Muhammad juara 3 menulis cerpen tingkat SMALB, kalah dari Sulawesi Tengah dan Bali. Ikhsanul Sodikin juara 2 cipta baca puisi tingkat SMPLB/SMALB. Keduanya mendapat hadiah berupa piagam, medali, piala, dan uang pembinaan," sebutnya.