Berita Banjarmasin
Jual Tungku Selama 15 Tahun, Pedagang Datangkan Tungku dari Nagara, Kabupaten HSS
Tren penggunaan kayu bakar saat ini sudah mulai berkurang sejak ada penggunaan kompor sumbu hingga kompor dengan menggunakan gas
Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Tren penggunaan kayu bakar saat ini sudah mulai berkurang sejak ada penggunaan kompor sumbu hingga kompor dengan menggunakan gas liquified petroleum gas (LPG).
Kurangnya penggunaan kayu bakar ini juga berimbas pada penggunaan atang atau tungku untuk memasak.
Sadiah, warga Sungai Lulut, Kabupaten Banjar, sudah menekuni profesi penjualan atang sejak 15 tahun silam.
Penjualan ini, tak seramai puluhan tahun silam.
Namun, penggunaan atang masih saja ada.
Profesi pedagang atang pun masih tetap dilakoni Sadiah.
Baca: Anak Desy Ratnasari Masih Panggil Daddy pada Irwan Mussry yang Kini Suami Maia Estianty
Baca: Update Jadwal dan Lokasi Tes SKD Kementerian Agama (Kemenag) CPNS 2018, Lampung Harap Sabar
Baca: Pengakuan Jokowi Soal Yusril Ihza Mahendra yang Akhirnya Mau Jadi Pengacaranya di Pilpres 2019
Baca: Dampingi Dewi Perssik Hadapi Rosa Meldianti, Hotman Paris: Terlalu Mahal Bayar Hotman Buat Settingan
"Memang tidak ramai. Tapi ada saja yang nyari," katanya.
Untuk atang ia mendatangkan langsung dari Nagara. Pasalnya, di Banjarmasin maupun Kabupaten Banjar tak ada pembuatan khusus atang atau tunggku memasak ini.
"Pesan dulu. Nanti dibuat, baru di jual," katanya.
(Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/penjualan-atang-di-kabupaten-banjar_20181106_151528.jpg)