Saat Bersentuhan dengan Pasien Jiwa
Pasien Gangguan Mental Sering Merasa Dirinya Tidak Sakit dan Menolak untuk Diobati
Penolakan oleh pasien seringkali dirasakan oleh para pegawai rumah sakit jiwa, khususnya RSJ Sambang Lihum
Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Bukan hal yang aneh lagi apabila seseorang menginginkan cepat pulang ketika berada di rumah sakit jiwa. Apalagi ia merupakan satu pasein dari tempat tersebut.
Penolakan oleh pasien seringkali dirasakan oleh para pegawai rumah sakit jiwa, khususnya RSJ Sambang Lihum, Jalan Gubernur Syarkawi, Gambut, Kabupaten Banjar.
Kepala Bidang Pelayanan Medis Dr Yusida mengatakan pasien seringkali diedukasi ketika mereka mulai melakukan atau memperlihatkan sikap penolakan. Selain itu tak jarang juga ada pasien RSJ yang agak malas karena pengaruh obat. Namun pada akhirnya tetap mau beraktivitas.
Baca: 8 Rekor Baru di Pemilu Paruh Waktu AS, dari Muslim Pertama Hingga Perempuan Termuda
Pemeriksaan yang dilakukan di RSJ Sambang Lihum dilakukan secara medis. Oleh dokter, diperhatikan bagaimana gejala yang muncul pada pasien tersebut. Kadang ujar Dr Yusida orang yang mengalami gangguan mental bisa saja fisiknya telihat sehat. Namun ada juga yang fisik serta mentalnya terganggu.
Baca: Jadwal Persib Bandung Vs PSMS Medang Liga 1 2018, Mario Gomez Target Wajib Menang Demi Gelar Juara
"Biasanya kalau yang baru datang kadang menyangkal dia sakit, makanya tidak mau berobat tapi kalau di dalam sini mereka sadar dan diajarkan bagaimana mengatasi kalau semisal muncul bisikan dan halusinasi. Jadi sakitnya tidak kambuh lagi," paparnya.
Baca: Pengumuman Hasil Tes SKD Kemenkumham Ditunda, Simak Persiapan Tes SKB CPNS 2018
Pascapengobatan, pasein RSJ Sambang Lihum juga dibina. Mereka diajarkan berbagai macam keahlian dan diajak berkegiatan. Bahkan ada yang diajarkan cara mencuci sepeda motor, berkebun, membuat telur asin dan melukis. Melalui pembinaan itulah, pasien diajak untuk beraktivitas dan bersosialisasi agar nantinya bisa kembali ke masyarakat banyak.
(Banjarmasinpost.co.id/ Isti Rohayanti)