Berita Banjarmasin
Siswa dan Guru SMA Indocement Penasaran BPost Cetak Tetap Eksis
Sebanyak 45 murid kelas XII dari SMA Indocement Tarjun, Kotabaru, melakukan study tour ke Banjarmasin Post Group, Sabtu (10/11).
Penulis: Salmah | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sebanyak 45 murid kelas XII dari SMA Indocement Tarjun, Kotabaru, melakukan study tour ke Banjarmasin Post Group, Sabtu (10/11).
I Nenga Wijana AP, Guru Bahasa Indonesia, mengatakan, para murid adalah angkatan 9 yang akan lulus pada tahun ajaran ini.
"Dan ini juga kunjungan kedua kali kami ke BPost. Ternyata dari pengalaman pertama, murid lainnya juga penasaran ingin datang ke sini," ujarnya.
Para murid juga penasaran di zaman teknologi canggih ini media cetak Bpost tetap eksis.
Lanjutnya, di sekolah ada program karya ilmiah maka kesempatan ini menjadi observasinya.
"Di sekolah kami juga ada kegiatan menyangkut media yang dibuat anak Osis yaitu buletin seputar kegiatan sekolah," jelasnya.
Baca: Model Gebby Vesta Ancam Lucinta Luna karena Tak Bayar Royalti Lagu Bobo Dimana
Baca: Pascamenikah, Maia Estianty Kunjungi Usaha Milik Irwan Mussry, Pegawai Ungkap Sikap Maia
Baca: BKN Umumkan Kisi Kisi Soal SKB Jelang Pengumuman Hasil Tes SKD di Tes CPNS 2018
Baca: Ustadz Abdul Somad Bicara Hukum Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, ini Ritual yang Diharamkan
Mereka juga ingin mendapat info bagaimana memperoleh berita dan membuat berita yang baik.
"Jadi info yang didapatkan bisa dibawa dan diterapkan di sekolah," tukasnya.
Mustika Wulandari, siswi, juga menanyakan bagaimana mencari infomasi yang update dan terpercaya.
Manajer Redaksi, H Irham Safari, mengatakan, sumber banyak di lingkungan dengan tidak meninggalkan prinsip 5W1H.
"Apa yg kita lihat, dengar. Jadi tinggal bagaimana mengemasnya," jelasnya.
Masing-masing wartawan dibagi dalam penggarapan berita.
Wartawan menulis, selanjutnya diserahkan ke redaktur, disunting, apakah layak berita, kemudian terakhir melihat apakah layak dimuat, kemudian diserahkan ke manager kemudian disunting lagi untuk menentukan layak cetak hingga layak edar.
Mendapatkan update berita, wartawan selalu mengikuti, misalnya perkembangan peristiwa Lion, melihat unsur penting, masih menarik kah untuk terus dibuat berita.
Jadi untuk berita cetak walaupun pemberitaan sudah terdahulu berita di elektronik tetapi masih ada yang bisa digali sehingga masih tetap menarik untuk diolah dan dibaca.
(banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)
