B Focus Economic

Banyak Alat Pemanggang Modern, Pengusaha Bingka ini Tetap Mempertahankan Tungku karena Alasan ini

MEMPERTAHANKAN metode dan alat memasak tradisional juga dilakukan Pemilik Bingka Al-Fadhal, Jalan A Yani Km 14 Gambut, Muhammad.

Editor: Eka Dinayanti
BPost Cetak
B Focus edisi selasa 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - MEMPERTAHANKAN metode dan alat memasak tradisional juga dilakukan Pemilik Bingka Al-Fadhal, Jalan A Yani Km 14 Gambut, Muhammad.

Sampai sekarang ia masih mempertahankan memasak bingka menggunakan tungku api.

Muhammad mengatakan mengolah bingka karena usaha dari orangtua dan neneknya.

"Sejak tahun 1988 saya sudah membuat bingka, sejak itulah sampai sekarang saya masih menggunakan tungku tradisional untum mengolah bingka" ujarnya.

Meski sudah banyak alat pemanggang di pasaran yang moderen, ia masih tetap mempertahankan ketradisionalannya karena tidak mengubah rasa dan lebih disukai.

Baca: Ayu Ting Ting Paling Kontroversi, Ini Daftar Lengkap Pemenang SILET Awards 2018 RCTI

Baca: Akhirnya Sandiaga Uno Minta Maaf Usai Langkahi Makam Pendiri NU, Fokus Esensi Jelang Pilpres 2019

Baca: Reaksi Kubu Prabowo-Sandiaga Uno Atas Sikap Demokrat yang Bebaskan Pilihan Kadernya di Pilpres 2019

Baca: Syahrini Kabarnya Didekati Reino Barack, Luna Maya : Saya yang Kenalin Mereka

Setiap hari dia bisa membuat 50 sampai 100 bingka.

"Kami saat ini ada 10 tungku, dengan estimasi pengerjaan satu bingka sekitar 30 menit," ungkapnya.

Soal harga ia membanderol dari Rp 32 ribu sampai Rp 37 ribu tergantung varian bingka yang dipilih.

"Kami menyediakan varian bingka kelapa muda, kentang, tapai, telur, dan kentang campur kelapa. Kalau yang paling diminati konsumen itu bingka kelapa dan kentang," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved