Berita Kotabaru
Dua Bulan Tak Ada Kabar Solusi Petani Gunung, Herpani Pertanyakan Janji Dewan
Sekretaris Gerakan Rakyat Nusantara (Garnut), sebuah lembaga sosial masyarakat (LSM), Herpani menegaskan dalam waktu dekat kembali
Penulis: Herliansyah | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Sekretaris Gerakan Rakyat Nusantara (Garnut), sebuah lembaga sosial masyarakat (LSM), Herpani menegaskan dalam waktu dekat kembali mendatangi kantor DPRD Kotabaru.
Rencana kedatangan Herpani ke gedung wakil rakyat di jalan H Agus Salim, Kelurahan Kotabaru Tengah, Kecamatan Pulaulaut Utara didampingi beberapa orang petani untuk mempertanyakan janji anggota dewan.
Pasalnya, kesimpulan rapat dengar pendapat (hearing) digelar sekitar dua bulan lalu terkait keluhan petani gunung atau ladang berpindah, hingga sekarang belum ada kejelasan solusi yang dijanjikan.
"Kalau bersurat bisa lambat ditanggapi. Jadi aku langsung akan datang ke DPRD mempertanyakan," kata Herpani kepada banjarmasinpost.co.id, Sabtu (17/11/2018).
Baca: Sudah Bertemu Joko Susilo, Robby Purba Juga Do’akan Almarhum Ayahnya
Baca: Sosok Selebriti “Makan Teman Lagi Hits” Milik Luna Maya Menurut Nikita Mirzani, Gue Tau Buat Siapa
Baca: Instagram Ahmad Dhani Disita Polisi Terkait Kasus Vlog Idiot, Begini Suka Cita Warganet
Baca: Luncurkan Single Terbaru, 3 Lagu Anggun C Sasmi Masuk Top 20 Billboard Charts Amerika
Dengan nada kesal, Herpani rencana datang langsung ke DPRD Kotabaru, dengan alasan karena sudah dua bulan tidak ada solusi dijanjikan.
"Padahal saat hearing, dewan berjanji hanya satu bulan. Ini sudah dua bulan," ujarnya.
Meminta kepastian terkait janji dewan, menyusul rasa ketakutan sekarang masih menggelayuti ratusan petani ladang berpindah khususnya di wilayah Kelumpang semenjak adanya larangan membuka lahan dengan cara dibakar.
Padahal hanya itu satu-satunya yang bisa dilakukan petani berpindah-pindah.
Bahkan bercocok tanam di ladang berpindah juga, satu-satunya pekerjaan mereka untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga hingga biaya pendidikan anak.
Sementara tidak ada solusi dari pemerintah, terlebih solusi yang dijanjikan dewan saat hearing beberapa waktu lalu.
"Kasihan petani, tidak mendapatkan kepastian solusi. Jadi hearing kemarin hanyalah sebuah pemberi harapan palsu (PHP)," beber Herpani.
Sementara Wakil Ketua I, DPRD Kotabaru sekaligus memimpin rapat dengar pendapat waktu itu belum bisa dikonfirmasi.
Dihubungi telepon genggamnya belum diangkat.
BANJARMASINPOST.co.id/helriansyah
