Berita Kotabaru

Kotabaru Diguyur Hujan, Distribusi Air PDAM Belum Normal, Ipansyah Sebut Stok Air Baku Masih Kritis

Sistem penggiliran distribusi air, terlebih wilayah layanan instalasi pengolahan air (IPA) Gunung Perak karena stok baku masih sangat terbatas.

Penulis: Herliansyah | Editor: Elpianur Achmad
istimewa
Direktur PDAM Kotabaru Noor Ipansyah saat meninjau kondisi embung Gunung Ulin yang sebagian sudah kering. 

BANJARMASINPOST.CO.ID,KOTABARU - Meski beberapa hari diguyur hujan intensitas sedang, Kotabaru masih mengalami krisis air bersih. Hal itu menjadi pertanyaan masyarakat, karena distribusi air secara bergilir masih berlangsung sampai sekarang.

Sistem penggiliran distribusi air, terlebih wilayah layanan instalasi pengolahan air (IPA) Gunung Perak karena stok baku masih sangat terbatas.

Pun tidak kecuali IPA Gunung Tirawan, layanan tersebut masih digilir karena kondisi air baku di embung belum ada penambahan.

"Salah kaprah kalau ada anggapan PDAM tidak menjalankan air. PDAM itu jualan air, kalau tidak dialirkan tidak ada penerimaan (pendapatan)," jelas Direktur PDAM Noor Ipansyah, Minggu (18/11/2018).

Ipansyah tidak menepis, dalam beberapa hari ini hujan mulai menggiyur wilayah Kotabaru. Hanya belum bisa mengisi embung sampai batas ideal, terlebih embung Gunung Tirawan dan Perak.

"Dengan kondisi air baku yang masih terbatas sudah dimaksimalkan didistribusikan," katanya

Baca: Indonesia Harus Kalahkan Filipina di Laga Terakhir Agar Bisa Lolos ke Semifinal Piala AFF 2018

Baca: Tanggal 21 November Saat Penentuan Nasib Timnas Indonesia di Piala AFF 2018, Lolos atau Tidak!

Adalah embung Gunung Ulin sekarang baru mulai terisi setelah beberapa kali diguyur hujan. Namun bisa mencapai ketinggian maksimal 600 sentimeter.

Distribusi air bersumber dari air baku tersebut, distribusi mulai tidak digilir. Kecuali tekanan (kederasannya) yang terpaksa masih harus digilir.

"Posisi embung Gunung Ulin saat ini 200 dan paling tidak mendekati posisi 350 sentimeter. Gunung Perak yang umber air bakunya masih kering, jadi masih bergilir. Sama dengan Gunung Tirawan terus menyusut belum ada tambahan," pungkas Ipansyah.

"Intinya memang air baku untuk di Pulaulaut sangat kurang dibanding pertumbuhan masyarakay dan perluasan cakupan layanan. Jadi harus ada upaya bersama (DPRD dan Pemkab) untuk persiapan air baku menghadapi kemarau," tambahnya.

Baca: Link Live Streaming Trans7, Live Streaming MotoGP Valencia Spanyol 2018, Rossi Vs Vinales

Baca: Jadwal & Link Live Streaming Final Hong Kong Open 2018, Mulai Jam 13.00 WIB, Marcus/Kevin Terakhir

Terpisah, Hidayat salah seorang warga Pulaulaut Utara Kotabaru, mengakui beberapa hari distribusi air di sebagian pelanggan mulai normal.

Tidak seperti saat hujan belum mengguyur wilayah Kotabaru. Untuk mendapatkan suplai air PDAM terpaksa menunggi giliran hingga lima hari sekali.

'Memang sekarang mulai mengalir. Tapi kecil mengalir. Tidak pakai mesin pompa jadi nunggu tengah baru mengisi," pungkas Hidayat.

(BANJARMASINPOST.co.id/helriansyah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved