Serambi Ummah

Penjelasan Ustadz Abdul Somad Soal Hukum Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Umat Muslim dianjurkan membaca banyak selawat saat Rabiul Awal karena bertepatan dengan bulan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Editor: Rendy Nicko
Tribun Batam/Munirul Ikhwan
Ustadz Abdul Somad memberi ceramah dalam tabligh akbar di Lapangan Pamedan Tanjungpinang, Selasa (7/8/2018). 

Komentar Syekh Syamsuddin bin Nashiruddin al-Dimasyqi dalam kitab Maurid al-Shâdi fî Maulid al-Hâdi tentang kisah diringankan azab Abu Lahab karena membebaskan Tsuwaibah saat ia gembira mendengar berita kelahiran Rasulullah Saw

 
ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻫﺬﺍ ﻛﺎﻓﺮﺍ ﺟﺎﺀ ﺫﻣﻪ * ﻭﺗﺒﺖ ﻳﺪﺍﻩ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﺤﻴﻢ ﻣﺨﻠﺪﺍ
ﺃﺗﻰ ﺃﻧﻪ ﻓﻲ ﻳﻮﻡ ﺍﻻﺛﻨﻴﻦ ﺩﺍﺋﻤﺎ * ﻳﺨﻌﻒ ﻋﻨﻪ ﻟﻠﺴﺮﻭﺭ ﺑﺄﺣﻤﺪﺍ
. ﻓﻤﺎ ﺍﻟﻈﻦ ﺑﺎﻟﻌﺒﺪ ﺍﻟﺬﻱ ﻃﻮﻝ ﻋﻤﺮﻩ * ﺑﺄﺣﻤﺪ ﻣﺴﺮﻭﺭﺍ ﻭﻣﺎﺕ ﻣﻮﺣﺪﺍ

Jika orang kafir ini (Abu Lahab) yang telah dikecam
Celaka kedua tangannya di dalam neraka kekal abadi
Diriwayatkan bahwa setiap hari Senin selamanya
Azabnya diringankan karena merasa senang dengan Muhammad
Maka bagaimana dengan seorang hamba yang sepanjang umurnya
Gembira dengan kelahiran Muhammad dan mati dalam keadaan bertauhid.

Pendapat Ulama Tentang Peringatan Maulid Nabi.

Pendapat Ibnu Taimiah:

ﻓﺘﻌﻈﻴﻢ ﺍﻟﻤﻮﻟﺪ ﻭﺍﺗﺨﺎﺫﻩ ﻣﻮﺳﻤﺎ ﻗﺪ ﻳﻌﻌﻠﻪ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﻳﻜﻮﻥ ﻟﻪ ﻓﻴﻪ ﺃﺟﺮ ﻋﻈﻴﻢ ﻟﺤﺴﻦ ﻗﺼﺪﻩ ﻭﺗﻌﻴﻈﻤﻪ ﻟﺮﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ

“Mengagungkan hari kelahiran nabi Muhammad Saw dan menjadikannya sebagai perayaan terkadang dilakukan sebagian orang, maka ia mendapat balasan pahala yang besar karena kebaikan niatnya dan pengagungannya kepada Rasulullah Saw”.

Pendapat Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani.
Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani pernah ditanya tentang peringatan maulid nabi, beliau menjawab:

ﺃَﺻْﻞُ ﻋَﻤَﻞِ ﺍﻟْﻤَﻮْﻟِﺪِ ﺑِﺪْﻋَﺔٌ ﻟَﻢْ ﻳُﻨْﻘَﻞْ ﻋَﻦْ ﺃﺣََﺪٍ ﻣِﻦْ ﺍﻟﺴَّﻠَﻒِ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺢِ ﻣِﻦْ ﺍﻟْﻘُﺮُﻭﻥِ ﺍﻟﺜَّﻠَﺎﺛَﺔِ ﻭَﻟَﻚِ ﻧَّﻬَﺎ ﻣَﺎَ ﺫَﻟِﻚَ ﻗَﺪْ ﺍﺷْﺘﻤََﻠَﺖْ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﺤَﺎﺳِﻦَ ﻭَﺽِ ﺩﻫَﺎ ﻓَﻤَﻦْ ﺗَﺤَﺮَّﻯ ﻓِﻲ ﻋَﻤَﻠِﻬَﺎ ﺍﻟْﻤَﺤَﺎﺳِﻦَ ﻭَﺗﺠََﻨَّﺐَ ﺿِﺪَّﻫَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﺑِﺪْﻋَﺔً ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻣَﻦْ ﻟَﺎ ﻓَﻼَ

Hukum asal melaksanakan maulid adalah bid’ah, tidak terdapat riwayat dari seorang pun dari kalangan Salafushshalih dari tiga abad (pertama). Akan tetapi maulid itu juga mengandung banyak kebaikan dan sebaliknya.

Siapa yang dalam melaksanakannya mencari kebaikan-kebaikan dan menghindari hal-hal yang tidak baik, maka maulid itu adalah bid’ah hasanah. Dan siapa yang tidak menghindari hal-hal yang tidak baik, berarti bukan bid’ah hasanah.

Syekh ‘Athiyyah Shaqar mantan ketua Komisi Fatwa Al-Azhar Mesir:

ﻭﺭﺃﻳﻰ ﺃﻧﻪ ﻻ ﺑﺄﺱ ﺑﺬﻟﻚ ﻓﻰ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻌﺼﺮ ﺍﻟﺬﻯ ﻛﺎﺩ ﺍﻟﺸﺒﺎﺏ ﻳﻨﺴﻰ ﻓﻴﻪ ﺩﻳﻨﻪ ﻭﺃﻣﺠﺎﺩﻩ ، ﻓﻰ ﻏﻤﺮﺓ ﺍﻻﺣﺘﻌﺎﻻﺕ ﺍﻷﺧﺮﻯ ﺍﻟﺘﻰ ﻛﺎﺩﺕ ﺗﻄﻐﻰ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻨﺎﺳﺒﺎﺕ ﺍﻟﺪﻳﻨﻴﺔ ، ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺫﻟﻚ ﺑﺎﻟﺘﻌﻘﻪ ﻓﻰ ﺍﻟﺴﻴﺮﺓ ، ﻭﻋﻤﻞ ﺁﺛﺎﺭ ﺗﺨﻠﺪ ﺫﻛﺮﻯ ﺍﻟﻤﻮﻟﺪ، ﻛﺒﻨﺎﺀ ﻣﺴﺠﺪ ﺃﻭ ﻣﻌﻬﺪ ﺃﻭ ﺃﻯ ﻋﻤﻞ ﺧﻴﺮﻯ ﻳﺮﺑﻂ ﻣﻦ ﻳﺸﺎﻫﺪﻩ ﺑﺮﺳﻮﻝ ﺍﻟﻞَّ ﻭﺳﻴﺮﺗﻪ .

Menurut pendapat saya, boleh memperingati maulid nabi pada saat ini ketika para pemuda nyaris melupakan agama dan keagungannya, pada saat ramainya perayaan-perayaan lain yang hampir mengalahkan hari-hari besar agama Islam.

Peringatan maulid tersebut diperingati dengan memperdalam sirah (sejarah nabi), membuat peninggalan-peninggalan yang dapat mengabadikan peringatan maulid seperti membangun masjid atau lembaga pendidikan atau amal baik lainnya yang dapat mengaitkan antara orang yang melihatnya dengan Rasulullah Saw dan sejarah hidupnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved