Untuk Menghasilkan Energi Listrik, Mauritius Beralih ke Tanaman Tebu, Begini Prosesnya
Jauh di Samudra Hindia, sebuah negara kepulauan kecil harus menjadi mandiri untuk mengurangi ketergantungan akan bahan bakar fosil.
BANJARMASINPOST.CO.ID, LA BARAQUE - Jauh di Samudra Hindia, sebuah negara kepulauan kecil harus menjadi mandiri untuk mengurangi ketergantungan akan bahan bakar fosil.
Mauritius, kini mulai beralih ke tanaman utara tebu untuk menghasilkan energi listrik.
Sisa tebu, batang tebu dan pucuknya dihancurkan menjadi bahan berserat kering yang dikenal sebagai ampas tebu.
Bahan tersebut dibakar untuk membantu daya listrik negara itu.
Listrik dari tebu sekarang menyumbang 14 persen dari kebutuhan pulau.
Ketika dikombinasikan dengan sumber terbarukan lainnya seperti tenaga surya, angin, dan hidro, maka hampir seperempat dari konsumsi harian.
Baca: Video Ceramah Buaya Darat Ustadz Abdul Somad Diposting Hotman Paris di Instagramnya, Ada Apa?
Baca: Raffi Ahmad Bandingkan Diri dengan Hotman Paris, Merengek Lamborghini Baru Pada Nagita Slavina
Baca: Respons Mengejutkan Youtube Rewind 2018 Muat Youtuber Indonesia, Ada Gen Halilintar
Baca: Syahrini Lebih Mahal dari Luna Maya, Inilah Biaya Endorse Artis Indonesia Termahal Tahun 2018
"Tujuan pemerintah untuk meningkatkan pangsa energi terbarukan dalam bauran energi hingga 35 persen pada 2025," kata Wakil Perdana Menteri Mauritius Ivan Collendavello.
Collendavello yang juga menjabat sebagai menteri energi menyatakan, target dapat diraih sekaligus dengan hadirnya 11 proyek tenaga surya dan dua ladang untuk tenaga angin pada tahun depan.
"Produsen independen dalam industri gula akan terus menyediakan bagian terbesar listrik terbarukan dari ampas tebu," ucapnya.
Di Mauritius, sekitar 60 persen listrik dihasilkan dari empat perusahaan gula, masing-masing menjalankan pembangkit listrik tenaga panas sendiri.
Pabrik-pabrik menjalankan batubara untuk sebagian tahun, kemudian beralih ke tebu saat musim panen tiba.
Listrik 24 jam Selama masa panen pada akhir November, terlihat truk-truk besar terlihat berbaris di samping gudang untuk membongkar muatan tebu segar di perusahaan Omnicane.
Sebanyak 8.500 ton dikirim setiap hari ke sana dengan total 900.000 ton pada tahun ini.
Batang tebu dihancurkan untuk mengekstrak air bagi produksi gula. 
Kemudian, batang-batang direndam untuk mengekstrak air terakhir dan dipanaskan hingga kering.
Akhirnya, dikeringkan dan dimasukkan ke pembangkit listrik panas dengan suhu 500 derajat Celsius sehingga memicu turbin yang menghasilkan listrik untuk pabrik dan jaringan nasional.


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											