Berita HSU
Titian Desa Hambuku Lima HSU Rusak Parah, Hampir Semua Guru Pernah Terperosok
Aparat desa sudah beberapa kali melakukan perbaikan namun tampaknya saat ini titian kembali rusak dan sulit untuk dilalui.
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Titian yang menghubungkan Desa Hambuku Lima menuju Desa Kalumpang Dalam Kecamatan Babirik, Kabupaten Hulu Sungai Utara memang sudah beberapa kali mengalami kerusakan parah, selain karena lamanya waktu penggunaan kerusakan titian juga pernah disebabkan karena adanya angin puting beliung.
Aparat desa sudah beberapa kali melakukan perbaikan namun tampaknya saat ini titian kembali rusak dan sulit untuk dilalui.
Hal ini dirasakan oleh Fajeri salah saru guru di SDN Kalumpang Dalam 1 yang mengatakan sebagian besar guru memang harus melewati titian rusak tersebut untuk menuju sekolah.
Fajeri mengatakan tak jarang mereka harus bergantian dan sangat berhati hati karena untuk melewati titian rusak hanya bertumpu pada satu papan. Jika tak berhati hati maka akan terperosok kebawah titian yang merupakan daerah rawa.
Baca: Tahan Tendangan Ronaldo, Kiper Sirigu Cedera, Juventus Menang, CR 7 Cetak Gol ke 5.000
"Sepertinya hampir seluruh guru prnah mengalami terperosok ke rawa, baru-baru ini ada guru yang sepedanya terjatuh bagian depan dan kami membantu mengangkat sepeda teraebut," ungkapnya.
Akibat rusaknya titian kadang juga menyebabkan terlambatnya guru sampai ke sekolah. Di Desa Kalumpang sendiri memiliki dua sekolah dasar dan satu SMP.
Baca: Jelang Liverpool vs Manchester United Live RCTI - Adu Argumen Juergen Klopp dan Jose Mourinho
Jika jalan titian rusak parah dan tak bisa dilewati para guru menuju sekolah dengan menggunakan perahu kecil, bukan tanpa halangan mereka harus berputar putar mencari jalan yang bisa dilalui karena banyaknya eceng gondok di daerah rawa tersebut.
Pihaknya berharap titian bisa diperbaiki secara permanen untuk memudahkan warga melintas, jalan menjadi salahsatu sarana pembangunan bagi daerah. Sehingga diharapkan jalan termasuk titian merupaka hal penting.
Terpisah Kepala desa Kalumpang Dalam Jidi Elhami mengatakan titian memang sempat mengalami rusak parah beberapa bulan lalu karena adanga angin puting beliung. Sebagian titian diperbaiki menggunakan bahan seadanya sisa dari titian lama.
Baca: Jelang Tahun Baru 2019, Ustadz Abdul Somad Ingatkan Ini, Simak Blak-blakannya Soal Pilpres 2019
Dan saat ini pada puncak musim penghujan warga diminta untuk lebih berhati hati saat hujan yang disertai angin kencang. "Memang tidak ada pepohonan karena seluruh wilayahnya berupa daerah rawa, yang mengakibatkan angin bertiup sangat kencang," ungkapnya.
Warga desa Kalumpang Dalam sendiri berjumlah sekitar 250 Kepala Keluarga atau sekitar 1000 jiwa. Dan diharapkan titian bisa segera diperbaiki dan dapat digunakan kembali seperti semula.
"Kami telah melakukan perbaikan namun titian yang sangat panjang memerlukan perbaikan secara bertahap," ujarnya. (Nia)
Jangan sampai mengganggu pendidikan dan kesehatan
Saatbini siswa sekolah memang telah selesai melaksanakan ujian semester, swbagian besar sekolah bahkan telah bagi raport dan mulai memasuki libur sekolah. Sehingga titian yang rusak sudah tidak berpengaruh banyak pada proses belajar menajar siswa.
Meski demikian kondisi ini tak biza dibiarkan, jika titian kembali rusak pada sat siswa aktif sekolah maka bisa mengganggu pendidikan. Anggota DPRD HSU Junaidi mengatakan sarana infrastruktur sangatlah penting didaerah manapun.
Terlebih jika didesa tersebut memuliki banyak warga, jalan bisa mempengaruhi perkembangan pendidikan, kesehatan dan ekonomi. "Jangan sampai permasalahan ini terus berlarut tanpa ada solusi jangka panjang, jangan sampai pelayanan pendidikan dan kesehatan tergggu Dan tidak maksimal," ujarnya. (banjarmasinpost.co.id/Nia)