Berita Regional

Hebat Nenek Wagiyem, Tak Menikah Sampai Usianya 100 Tahun, Berani Tinggal Sendiri di Gunungkidul

Nenek Wagiyem meminta dibuatkan rumah kecil, tidak mau tinggal di rumah saya. Ya sudah saya buatkan sederhana, yang penting dia nyaman

Editor: Didik Triomarsidi
Kompas.com/Markus Yuwono
Nenek 100 Tahun di Gunungkidul Ini Tinggal Sendirian di Gubuknya didatangi Polda DIY. 

Sesekali jendral bintang dua ini menanyakan arti dari pertanyaan Mbah Wagiyem karena tidak paham artinya lantaran menggunakan bahasa jawa kromo alus. "Umur Mbah Wagiyem berapa tahun?" tanya Kapolda.

Ketika dijawab 100 tahun, Ahmad sedikit kaget.

Baca: Video Billy Syahputra dan Hilda Vitria Makan di Emperan Toko di Jepang Beredar, Rena: Kayak Gembel!

Beberapa menit berbincang, ia menyerahkan sembako. "Saya persilakan Bapak mampir ke rumah saya sebentar," kata Wagiyem.

Namun, karena akan kembali ke Yogyakarta, Kapolda berpamitan. "Saya doakan rezeki Bapak Ibu semua yang ke sini lancar," ucapnya dengan mata berkaca-kaca Ahmad Dofiri mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang ada di Polda DIY setiap hari Jumat.

Tak hanya di Gunungkidul, tetapi juga di daerah lainnya. "Kegiatan ini kolaborasi anggota Polri yang diinisiasi oleh Brigadir Ali dengan rekan-rekan yang tiap Jumat mendatangi orang tua jompo di tempat-tempat terpencil, (hari ini bersama) Forum Silaturahmi Desa Getas," ujarnya.

Ahmad menuturkan, anggota polisi tugasnya tidak hanya menangkap maling atau penjahat saja tetapi juga berbagi memberikan sedikit santunan dan memberikan layanan kesehatan.

Baca: Powan Cantik Brigpol DS Selingkuh dengan Napi yang Ternyata Perwira Polisi Gadungan

"Intinya kegiatan ini adalah bagaimana bekerja sama dengan masyarakat bahu membahu, anggota polisi pekerjaannya bukan hanya menangkapi maling, menilang sepeda motor di jalan dan lain-lain. Hal khusus seperti ini, mereka memberikan bantuan kesehatan, dan lain-lain," ucapnya.

Salah seorang anggota polisi yang menginisiasi kegiatan, Brigadir Nur Ali Suwandi mengatakan, selain Jumat, hari akhir pekan juga digunakan untuk mendatangi lokasi. "Sabtu menyambangi warga, Jumat tausiyah untuk menenangkan warga, kedua baksos, dan terakhir bakti kesehatan. Kami minta bantuan dokter Polda DIY,"ucapnya.

Dia mengaku sudah melakukan kegiatan 2 tahun terakhir, mendatangi warga yang sulit diakses.

Ali yang bertugas di kesatuan Provost Polda DIY ini juga merawat ratusan anak-anak yatim piatu di Kotagede, Yogyakarta. "Alhamdulillah kegiatan ini didukung oleh Kapolda,"ucapnya.(*)

Hai Guys! Berita ini ada juga di Grid.ID

Sumber: Grid.ID
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved