Pelajar Kelas VI Diduga Diculik
Antisipasi Penculikan Pelajar, Kepala Sekolah MDIM Kidaung Langsung Petakan Tempat Tinggal Siswa
Nina menceritakan pada Senin (21/1/2019 ) saat kejadian dugaan penculikan itu, putranya memang tidak masuk sekolah lantaran izin.
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN -Pascaterungkapnya kasus dugaan penculikan dan penyekapan yang dialami MR, pelajar kelas VI MDIM Kiduang, Banjarmasin, Senin (21/1/2019) lalu, pihak sekolah langsung melakukan antisipasi agar kasus serupa tak terulang.
Kepala Sekolah MDIM, Fauzi Rahmani saat dikonfirmasi membenarkan MR merupakan salah satu siswanya. Namun orang nomor satu di MDIM Kidaung tersebut mengaku tidak mengetahui persis kronologi kejadian.
"Karena sampai saat ini orangtua murid pun masih belum bisa dikonfirmasi," jelasnya.
Fauzi juga sedikit meluruskan bahwa peristiwa diduga penculikan terhadap salah seorang siswanya bukan terjadi di lingkungan sekolah.
Meski demikian, pihaknya sudah melaksanakan rapat khusus demi mengantisipasi kejadian serupa. Terutama kepada orangtua agar menjemput dan mengantar buah hatinya tepat waktu ke lokasi yang sudah ditentukan terutama lingkungan sekolah.
Baca: Sebelum MR Disekap Pelaku Dalam Mobil, Sang Ibu Sempat Berpapasan di Atas Jembatan Suriansyah
Baca: Pelajar SD Diculik di Atas Jembatan Suriansyah Kuin Utara, Mulut MR Langsung Dibekap Pakai Bius
Baca: MR Locat dari Mobil Penculik Pelajar Kelas VI SD di Kuin Utara Mengaku Disekap Tiga Pria
"Kami juga sudah memetakan sejumlah siswa yang bertempat tinggal di daerah sini. Tujuannya, agar saat mereka pulang berjalan kaki tidak seorang diri atau berpasang-pasangan," jelasnya
Sementara itu menurut ibu MR, Nina menceritakan pada Senin (21/1/2019 ) saat kejadian dugaan penculikan itu, putranya memang tidak masuk sekolah lantaran izin.
Dirinya saat itu memiliki urusan keluarga dan berada di rumah sang ibu di Gang Indrajaya, Kuin Cerucuk, bermaksud pulang hendak mengantar MR ke sekolahnya di MDIM Kidaung Banjarmasin.
"Karena sekitar pukul 15.00 kan, MR sudah harus ikut Bimbel. Jadi, saya, anak saya yang paling sulung dan tantenya, diantar pulang ke rumah HKSN dulu," ceritanya.
Namun belum sampai di halaman rumah, Nina justru sudah berpapasan dengan putranya di Jembatan Suriansyah. Menurutnya, MR diduga hendak menyusulnya ke rumah sang nenek.
"Kebetulan MR sudah terbiasa jalan kaki dari rumah ke kediaman neneknya. Mungkin karena saya siang itu dikiranya masih lama, makanya MR pun bermaksud menyusul," ujar Nina.
Kendati demikian, bukan berarti Nina pun membiarkan MR berjalan kaki ke sekolah. Ia sempat meminta putra sulungnya tersebut agar tetap menunggu sebelum dijemput kembali.
"Padahal sebentar banget. Karena kan ada adik MR dengan tantenya. Jadi pas tiba di rumah, saya turunkan begitu saja, sebelum melanjutkan menjemput MR," katanya.
Baca: Live Streaming Basuki Tjahaja Purnama (BTP)/Ahok Bebas Dari Mako Brimob, Bripda Puput Nastiti Devi?
Baca: Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama Bebas Hari Ini, Gerindra: Mudahan Ahok Tidak Gaduh Lagi
Baca: Ahok Basuki Tjahaja Purnama (BTP) Bebas Hari Ini, Aktivitas dalam Penjara yang Sulit Dilupakan Ahok
Namun Nina tidak menjumpai MR di atas jembatan Suriansyah tersebut. Nina juga sempat berkeliling mencari putra itu di sepanjang Jalan Kuin, Pangeran hingga MDIM Kidaung, namun usaha tersebut tidak menuai hasil.
"Kalau pikirkan negatif, sudah macam-macam. Cuman saya berusaha menepisnya," kata Nina.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/banjarmasin-post-edisi-24-1-2019.jpg)