Ini Bahaya yang Bisa Disebabkan Oleh Cat Kuku, dari Wajah hingga Area Intim
Cat kuku atau kuteks merupakan salah satu pelengkap penampilan yang sering menghiasi jari-jari wanita.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Cat kuku atau kuteks merupakan salah satu pelengkap penampilan yang sering menghiasi jari-jari wanita.
Beragam warna dan jenisnya membuat wanita tertarik menggunakannya saat menghadiri pesta atau acara lain demi terlihat semakin menarik dan cantik.
Cat kuku (nail polish) terdiri dari dua macam, yaitu akrilik dan gel.
Sayangnya, cat kuku yang sering kita pakai sebenarnya memiliki kandungan berbahaya bagi kulit dan area Miss V.
Dilansir dari laman DailyMail, dalam cat kuku yang menarik dan berwarna-warni tersebut terkandung metakrilat.
dr. David Orton selaku Perwakilan British Association of Dermatologists (BAD) menjelaskan bahwa alergi yang ditimbulkan metakrilat tergolong susah dideteksi.
Zat kimia tersebut dapat menyebabkan kuku menjadi rapuh dan mengendur.
Baca: Kekayaan Asisten Hotman Paris Hutapea Terungkap Saat Dikorek Raffi Ahmad dan Nagita Slavina
Baca: Perbedaan 2 Anak Ahmad Dhani, Dul Jaelani & Al Ghazali dalam Ucapkan Selamat Ultah ke Maia Estianty
Baca: Muncul Petisi Hapus Acara P3H Setelah Billy Syahputra dan Pengacara Kriss Hatta Adu Jotos
Baca: Daftar Pengorbanan Bripda Puput Agar Menikah dengan Ahok alias BTP, Tak Hanya Mundur dari Polisi
Baca: Durian Mengandung Gizi Sehat, tapi Ada yang Meninggal Usai Mengonsumsinya, Begini Penjelasan Medis
Karena, reaksi tersebut tak hanya pada ujung kuku atau tangan, tapi juga area tubuh lainnya termasuk area kewanitaan.
Selain itu, pada penelitian BAD menyebutkan bahwa metakrilat dapat menyebabkan ruam kulit dan rasa gatal pada area kewanitaan jika pengguna cat kuku sering menyentuh area Miss V.
Sekitar 2,4% wanita mengaku menderita alergi setelah memakai cat kuku yang mengandung metakrilat.
Selain metakrilat, zat kimia berbahaya yang kerap ditemukan pada cat kuku adalah toulena.
Bahan kimia ini berfungsi sebagai pelarut atau pengencer cat kuku yang digunakan untuk mempertajam warna.
Menurut dr. David Orton, zat ini dapat merusak sistem saraf, terlebih jika digunakan dalam jangka panjang.
Dalam jangka pendek, para penggunanya juga dapat merasakan beberapa efek negatif, mulai dari iritasi mata, pusing, serta mudah lupa.
Kasus ekstremnya lagi, jika pengguna cat kuku sering-sering menyentuh area wajah dapat menyebabkan infeksi pada area wajah bahkan dapat menyebar hingga kelopak mata.