Sikap Ustadz Abdul Somad Saat Jumpa Mbah Moen dan Habib Luthfi, UAS Dapat Gelar Syekh Abdul Somad
Sikap Ustadz Abdul Somad saat berjumpa KH Maemun Subair atau Mbah Moen, Habib Luthfi dan Gus Solah jadi sorotan. UAS dapat gelar Syekh Abdul Somad
BANJARMASINPOST.CO.ID - Sikap Ustadz Abdul Somad saat berjumpa KH Maemun Subair atau Mbah Moen, Habib Luthfi dan Gus Solah jadi sorotan. Kini, UAS dapat gelar Syekh Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad kini dapat disapa Syekh Abdul Somad. Dia mendapat pesan spiritual dari KH Maemun Subair atau Mbah Moen, Habib Luthfi dan Gus Solah.
Ustadz Abdul Somad dapat gelar Syekh Abdul Somad (SAS) setelah bertemu Maulana Habib Luthfi bin Yahya salah satu Mursyid Tarekat Mu'tabarah Nahdlatul Ulama (NU).
Setelah menemui Maulana Habib Luthfi, Ustadz Abdul Somad atau Syekh Abdul Somad juga bertemu kiai sepuh NU, KH Maemun Subair atau Mbah Moen. Selanjutnya SAS bertemu Pembina Pesantren Tebuireng Jombang KH Salahuddin Wahid.
Baca: Perubahan Sikap Ahmad Dhani Selama di Penjara, Suami Mulan Jameela & Mantan Maia Estianty Berubah?
Baca: Mobil Terbalik! Ada Suara Perempuan Muda Minta Tolong Saat Kecelakaan Mobil di Karang Jawa
Perjalanan SAS menemui tiga tokoh ini diunggah di Instagram resmi. SAS juga menulis pelajaran Hikmah dan pesan-pesan spiritual dari pertemuan dengan kiai sepuh NU.
SAS juga ziarah ke makam tiga serangkai kiai khos yang berpengaruh di Indonesia dan lingkungan Nahdliyyin; Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah dan KH. Bisyri Syansuri.
Dirangkum tribun-timur.com, berikut Hikmah dan pesan-pesan spiritual yang berkesan bagi SAS
1. Hikmah dari Maulana Habib Luthfi bin Yahya
SILATURRAHIM KE HABIB LUTHFI BIN YAHYA
1. Alhamdulillah sampai di Semarang, dijemput KH. Anis Maftuhin, KH. DR. Fadholan dan KH. DR. Muhammad Afifuddin
2. Setelah mampir di Pesantren yang dipimpin KH. DR. Fadholan di lingkungan UIN Semarang, perjalanan dilanjutkan ke Pekalongan. Bertemu dengan KH. Arif Hasanul Muna sahabat di Mesir dulu
3. Silaturrahim ke kediaman Habib Luthfi bin Yahya. Masya Allah, menyejukkan, zahir dan batin
4. Mohon ijazah zikir, doa dan nasihat. Kata-kata beliau penuh hikmah, "Pohon itu, kalau sudah berbuah, akan ada kalong, ada semut, ada hama, itu baru pohon. Kalau cuma berbunga, belum pohon besar", kalimatnya penuh makna
5. Kata beliau, "Lautan itu luas. Ada perahu Qadiriyah yang dibawa Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani, ada perahu Naqsyabandiyah, tapi lautannya tetap La-ilaha-illallah"
6. Beliau melanjutkan agar tetap menjadi benteng Ahlussunnah Waljama'ah
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/kh-maemun-subair-atau-mbah-moen-dan-ustadz-abdul-somad.jpg)