Berita Banjarmasin
Workshop Bapandung di Taman Budaya Kalsel
Taman Budaya Kalsel hari ini Selasa (26/2/2019) menggelar workshop seni bertutur khas Banjar yakni Bapandung, di Gedung Balairungsari.
Penulis: Frans Rumbon | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Taman Budaya Kalsel hari ini Selasa (26/2/2019) menggelar workshop seni bertutur khas Banjar yakni Bapandung, di Gedung Balairungsari.
Tercatat peserta hampir mencapai 100 orang yang mengikuti workshop yang akan dilaksanakan hingga Kamis (28/2/2019) tersebut.
Adapun yang menjadi peserta workshop kesenian khas Banjar yang bisa dikatakan hampir punah tersebut, adalah guru TK, SD hingga beberapa guru SMA se Kalsel.
Yang menjadi pemateri dalam workshop tersebut adalah Abdusukur MH, yang tidak lain adalah pelaku seni Bapandung ini.
Baca: KaltengPedia: Titik Feri Penyeberangan dari Arah Dalam Kota Kuala Kapuas Kalteng
Baca: Beda Putri Ashanty-Anang Hermansyah, Arsy & Putra Raffi Ahmad-Nagita Slavina, Rafathar Jumpa Jokowi
Baca: Dewi Perssik Sebut Rosa Meldianti Bersujud Jika Ingin Berdamai dengannya, Beberkan 2 Syarat
Baca: Bocor! Keberadaan Syahrini Jelang Pernikahan yang Dikabarkan dengan Reino Barack, Mantan Luna Maya
Salah seorang peserta workshop, Maya Nia, mengaku sangat senang bisa mengikuti workshop Bapandung tersebut.
"Senang tentunya, karena akan mendapat ilmu baru. Apalagi seni Bapandung ini kesenian khas Kalsel dan sudah cukup langka," kata guru di SMAN 2 Banjarbaru ini.
Sementara itu Kepala Taman Budaya Kalsel, Suharyanti menerangkan salah satu tujuan dari workshop tersebut adalah untuk pelestarian kesenian khas Banjar.
"Kami perhatikan yang bisa memainkan seni Bapandung ini tinggal satu orang saja yaitu Abdusukur MH yang akan menjadi pemateri workshop nanti. Artinya sudah cukup langka, dan bahkan kurang dikenal di dunia pendidikan. Makanya kami adakan workshop ini untuk mengenalkan sekaligus menjaga kelestariannya," katanya.
Suharyanti menambahkan bahwa peserta workshop memang didominasi oleh guru-guru di tingkat TK dan juga SD se Kalsel.
"Biasanya usia anak-anak suka mendengarkan cerita seperti dongeng, jadi lebih pas kalau guru-guru TK dan SD. Dan juga guru-guru bisa berakting, karena Bapandung ini selain bercerita juga akan memeragakan karakter tokoh yang akan dibawakan," katanya.
Suharyanti pun berharap hasil workshop ini ditindaklanjuti oleh peserta, untuk lebih diperkenalkan kepada masing-masing anak didiknya.
"Kami berharap diaplikasikan oleh guru yang menjadi peserta dalam workshop ini, kepada murid-muridnya. Atau setidaknya minimal gurunya pun jadi lebih tahu dengan kesenian Banjar yang satu ini," katanya.
Tak kalah penting lanjut Suharyanti, hasil dari workshop ini sendiri nantinya akan dilombakan.
"Hasil workshop ini nantinya akan dilombakan. Jadi peserta workshop inilah yang akan menjadi pesertanya," katanya.
Pembukaan dilaksanakan pagi hari, dan dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, Suharyanto. (banjarmasinpost.co.id/frans)
