Orangutan Ada di Hutan ini Sejak 30 Tahun Lalu, Jumlahnya Semakin Berkurang Pascakebakaran Lahan

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - AMANG Ahu, warga Desa Pulantani Kecamatan Haurgading, Kabupaten Hulu Sungai Utara, sering menjadi penunjuk jalan bagi orang yang ingin menelusuri jejak orangutan di Kalsel.

“Sedih juga kalau jumlah orangutan terus berkurang. Pascakebakaran lahan 2015, sepertinya jumlah orangutan berkurang. Yang terlihat sekitar 3-4 ekor. Keberadaan mereka diprediksi di hutan Haurgading," kata Amang, Selasa (26/2).

Amang mengatakan, warga desa sudah bertekad siap lestarikan dan jaga ekosistem setempat.

"Orangutan jangan sampai hilang," harapnya.

Upaya pencarian orangutan itu tidak mudah.

Baca: Habitat Orangutan Ada di Wilayah ini, Namun Hanya Jejak dan Sarangnya yang Mudah Ditemukan

Baca: Saat Akad Nikah Syahrini & Reino Barack, Tiwi Eks T2 Sebut Luna Maya Berada di Tempat yang Mulia Ini

Baca: Pakai Tangan Kosong, 4 Warga Banjarmasin Taklukan Ular Piton 5 Meter, Ibu-ibu Berteriak Hiteris

Baca: Saking Idolanya dengan Vanessa Angel, Rian Pengusaha Tambang Nekat Bayar Rp 80 Juta Sekali Kencan

Haurgading jaraknya sekitar 7 jam perjalanan dari Banjarmasin.

Untuk menuju hutan, harus naik kelotok menuju bagian hulu Sungai Tabukan.

Saat masuk hutan sudah disambut semak belukar yang sangat rapat.

Sebagai guide, Amang sangat sigap memangkas semak menggunakan parang.
“Saat masuk hutan sudah ditemukan sarang orangutan di atas pohon. Bila kondisi sarangnya sudah kering, pertanda bahwa sarang tersebut sudah lama ditinggalkan,” ujarnya.

Amang mengatakan, orangutan di hutan Haurgading sudah ada sejak 30-40 tahun silam, ketika dia masih kecil.

“Saya sering diceritakan bahwa orangutan liar memang hidup di pepohonan dalam hutan,” ujarnya.